sisi cerita para kesatria
serpihan kata demi kata
sisakan raut wajah emosional di pejam mimpi malam
warna-warni perlahan pupus
di bawah selimut bintang gugus
masih belum patah
si pundak yang masih bertahan
itu api yang enggan untuk dipadamkan
kerap buat matahari tertawa
dibalik tubuh kecil
harap terkepal di tangan mungil
masih tentang mengais rimba
di sepanjang labirin
mata yang sempat kecil
sengaja menahan hati terpanggil
apa mungkin kau membaca;