Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Senyuman Imanmu, Dicemburui para Bidadari

5 Desember 2020   20:44 Diperbarui: 5 Desember 2020   20:50 58 6

Kamu yang selalu terpaku
Pada teras langit malam ini
Semoga piawai kau bangun lagi ruang syair
Tanpa harus memejamkan mata lebih lama
Untuk menjemput rasa yang telah jatuh dan jauh tenggelam

Dan di sana ... di penghujung selatan
Adalah sisi yang memperhatikan peran matahari dan bulan
Melintas meski tiada segagah zirah dari para krustasea
Berpijar walau tak seindah binar-binar dari mata para mutiara

Kamu yang sedang mencari kata
Kuharap, tiada kau selami lagi kehangatan yang melintir
Melena di sebalik napas yang nian elok menyelir
Meski kerap tersengat rasa, dari setiap abai yang menyudutkanmu, nan senantiasa datang bergilir dalam imaji ... menjadi selimut yang susah kau hempaskan

Aku melihat noda di lamun yang paling dingin
Yang masih membeku di sepanjang musim hujan
Semoga bukan riang noda yang terpiara yang selalu abadi
Melainkan bisa turut pudar terbilas siraman iman

Tiada pernah kusuruh dirimu untuk melangkah mendatangi milliyaran angan, yang meski telah terpilin rapi menjadi bekalmu di waktu senggang

Tiada pernah inginku mampir dengan membawa vonis latar belakang cemburu
Hanya pemerhatimu sepanjang usiamu
Juga pemerhati senyum keimanan milikmu, yang mana selalu di cemburui barisan gagah para bidadari
Jagalah itu, senyuman terhebatmu

By :  Nahar
Tanggerang, 05 Desember
_________________________________

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun