Sebelumnya, ketika warga Nahdliyin di Jawa Timur bergolak dan meminta MPR tidak menggelar Sidang Istimewa, bekas jubir Presiden Yudhoyono yang mantan Menpora itu, menyebut Gus Dur sebagai Presiden Jawa Timur.
Tidak seperti yang dibayangkan oleh Andi Malarangeng, Gus Dur memberi teladan sebagai seorang negarawan yang memahami hak-hak dan kewajibannya sebagai pimpinan negara, menjunjung tinggi Konstitusi dengan mentaati keputusan MPR yang memberhentikannya sebagai Presiden.
Menyampaikan salam perpisahan, Gus Dur melambaikan tangan dengan bercelana pendek di depan istana, sebagai ungkapan simbolik, beginilah dia memasuki dan keluar dari istana; bermodal kolor! tak mengambil apapun selain kolor.
Apakah lengsernya Andi Malarangeng karena kuwalat pada Gus Dur ? Hanya Tuhan lah yang tahu.