Behaviorisme pada hakikatnya memandang belajar sebagai interaksi stimulus-respon.Titik berat kelemahan behaviorisme ialah belum mampu menjelaskan hierarkhi struktur situasi pembelajaran yang kompleks. Behaviorisme yang awal pemamaparannya terlihat ringkas dan sederhana, setelah ditelisik dan ditelaah sebagai sumber untuk mengolah dan menginterpretasikan situasi pembelajaran ternyata sangat teknis dan kompleks untuk dimengerti. Sehingga teori ini digeser oleh teori lainnya, yaitu teori koneksionisme.