Saya tidak sedang melamun atau bermimpi ketika menulis artikel ini. Sebaliknya, malah hati dan fikiran saya sedang bening dan fokus melihat kerumitan permasalahan yang dihadapi oleh bangsa ini. Bangsa yang konon memiliki falsafah yang agung, Pancasila. Bangsa yang juga konon memiliki kekayaan yang begitu diidamkan oleh banyak negara. Bangsa yang sekali lagi konon secara turun temurun sangat menghargai nilai-nilai religiositas. Bangsa yang sekarang ini malah diharu-birukan oleh sesuatu yang mengatas-namakan ‘reformasi’. Reformasi yang sejatinya telah direduksi menjadi sebuah dagelan politik. Dagelan-dagelan politik penuh kemunafikan yang telah membuat reformasi menjadi kebablasan dan tidak tentu arah. Bangsa yang pada akhirnya kini tak lebih sebagai bangsa yang tidak lagi memahami siapa dirinya dan mau kemana melangkah. Tepatnya, bangsa yang sedang linglung atau bisa juga dikatakan sebagai bangsa yang sedang ‘sakit’.