#PerempuanKopi
Kau dan kopi serupa saudara kembar
Menyeruput dan membayangkanmu, hatiku berdebar
Namun, aku tak bisa menghentikan keinginanmu
Jika, kau meninggalkanku
Aku meluaskan pikiran
Menyangkal dari buruk prasangka
Apapun alasan menjauhi, aku terima
Aku tak mengadili keputusan
Meski tak mudah kujalani
Setelah pergimu aku akan sendiri
Pada akhirnya aku akan berhenti
Mengerjarmu, akan kuakhiri
Â
Tak menunggu lagi kau akan kembali
Menyandarkan kepala dipundakmu hanya mimpi
Dan, aku memilih menatap langit dan awan-awannya
Ketimbang hanyut pada bayang wajahmu; aku tak berdaya