Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi | Kemarau dan Debu Jalanan

28 Februari 2020   12:15 Diperbarui: 28 Februari 2020   12:14 103 2
tertinggal sudah
kemarau sudah kutinggalkan di belakang

ketika ku menimba air untuk kulumpuhkan debu-debu jalanan

bersama keranjang usang
tak harus kutendang redupan terjengkang

buah-buahku menunggu kumatangkan
dalam dekapan hangat pikiran

sekalipun langit mulau di gelapkan awan
dan dalam rintik hujan di depan

namun ini masih episode yang sama
tentang kemarau dan debu jalanan
yang menggelayuti perasaan

(Banyuwangi, Sabtu 25 Oktober 2008, 1001 Puisi Nadya Nadine).

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun