Laura berhenti di depan cermin tua di kamarnya, merenungkan bayangannya seolah-olah itu adalah bayangan orang asing. Wajahnya berlinang air mata, matanya bengkak, dan jantungnya...jantungnya berdebar-debar menahan rasa sakit yang begitu dalam hingga ia merasa seperti hancur berkeping-keping di dalam. Gema lagu itu bergema di kepalanya, berulang kali: "Hanya cinta yang menyakitkan seperti itu."
KEMBALI KE ARTIKEL