Asal usul ketenaran gelap Aokigahara sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, ketika legenda setempat berbicara tentang roh dan setan yang hidup di kedalamannya. Menurut mitologi Jepang, hutan diganggu oleh yrei, jiwa pengembara dari orang-orang yang meninggal dalam keadaan tragis dan tidak dapat menemukan kedamaian. Kisah-kisah ini telah meresap ke dalam budaya populer dan memicu persepsi bahwa Aokigahara adalah tempat keputusasaan dan kematian.
Vegetasi yang lebat dan formasi tanah vulkanik yang kaya akan zat besi menjadikan hutan sebagai tempat yang unik dan, pada saat yang sama, sangat sulit dinavigasi. Kompas dan perangkat elektronik sering rusak, sehingga membingungkan pengunjung dan menambah suasana misteri di sekitar Aokigahara. Mereka yang memasuki hutan tanpa pengetahuan atau persiapan yang memadai akan mudah tersesat, sehingga berkontribusi terhadap tingginya angka orang hilang yang tercatat setiap tahunnya.
Aokigahara terkenal karena hubungannya dengan bunuh diri. Sejak tahun 1950-an, hutan telah menjadi lokasi berulang bagi mereka yang ingin mengakhiri hidup, sampai-sampai pihak berwenang setempat memasang tanda di sepanjang jalan yang mendesak pengunjung untuk mempertimbangkan kembali keputusan mereka dan mencari bantuan. Realitas mengerikan ini telah memunculkan berbagai teori dan penelitian tentang alasan di balik tren ini, serta sejumlah film dokumenter dan laporan yang mengeksplorasi fenomena tersebut.
Meskipun terkenal menyeramkan, Aokigahara juga merupakan tempat dengan keindahan alam yang menakjubkan. Ketenangan hutan, yang hanya disela oleh desiran angin lembut dan kicauan burung, menawarkan kontras yang menghantui dengan kegelapan cerita yang mengelilinginya. Mereka yang mengunjungi hutan dengan rasa hormat dan hati-hati dapat menemukan kesempatan untuk refleksi dan berhubungan dengan alam.