Kepulauan Galapagos ditemukan secara kebetulan pada tanggal 10 Maret 1535, ketika Uskup Toms de Berlanga, dalam perjalanan dari Panama ke Peru, menemukan kepulauan ini. Terkejut dengan keindahan gersang dan kelangkaan air bersih, dia tidak punya pilihan selain melanjutkan perjalanannya tanpa menginap. Kepulauan Galapagos, dinamai berdasarkan nama kura-kura raksasa yang menghuninya, menjadi landmark bagi penjelajah dan privateer masa depan.
Abad ke-17 menyaksikan kedatangan bajak laut dan bajak laut, yang menggunakan pulau-pulau tersebut sebagai tempat perlindungan dan sumber makanan. Para pengunjung ini sering berburu kura-kura raksasa, anjing laut, dan hewan lainnya untuk bertahan hidup selama perjalanan panjang mereka melintasi Pasifik.
Peristiwa paling berpengaruh dalam sejarah Kepulauan Galapagos terjadi pada tahun 1835, ketika naturalis muda Inggris Charles Darwin tiba di pulau-pulau tersebut dengan kapal HMS Beagle. Selama tinggal di sana, Darwin mengamati dan mengumpulkan spesimen flora dan fauna unik Galapagos, termasuk kura-kura raksasa yang terkenal. Pengamatan ini meletakkan dasar bagi teorinya tentang evolusi melalui seleksi alam.
Darwin menyadari bahwa pulau-pulau yang berbeda di kepulauan ini mempunyai populasi spesies yang sedikit berbeda, disesuaikan dengan lingkungan spesifiknya. Keberagaman ini mendorongnya mempertanyakan penciptaan ilahi dan mengembangkan teori evolusinya yang terkenal. Bukunya "The Origin of Species," yang diterbitkan pada tahun 1859, memperkenalkan ide revolusioner ini kepada dunia dan selamanya mengubah cara kita memahami kehidupan di Bumi.
Pada akhir abad ke-19, Kepulauan Galapagos mulai dihuni oleh pemukim dan nelayan, yang mengakibatkan masuknya spesies non-asli dan eksploitasi sumber daya alam. Hal ini berdampak buruk terhadap keseimbangan ekologi Galapagos.
Namun, karena pentingnya Galapagos yang unik, tindakan diambil untuk melestarikannya. Pada tahun 1959, pemerintah Ekuador mendeklarasikan kepulauan ini sebagai taman nasional, dan pada tahun 1978, Kepulauan Galapagos ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Selain itu, pada tahun 1986, Zona Cagar Laut Galapagos didirikan, salah satu cagar alam laut terbesar di dunia. Kepulauan Galapagos terkenal dengan kura-kura raksasanya yang menjadi simbol ikonik. Setiap pulau memiliki subspesies kura-kura raksasa yang disesuaikan dengan lingkungannya masing-masing.
Â
Meskipun ukurannya relatif kecil, Galapagos adalah rumah bagi keanekaragaman spesies yang menakjubkan. Diperkirakan sekitar 80% fauna di pulau ini adalah endemik, artinya tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Karena keterpencilan dan keanekaragaman hayatinya yang unik, Galapagos dianggap sebagai "laboratorium alami" untuk penelitian ilmiah. Para ilmuwan dari seluruh dunia mengunjungi pulau-pulau tersebut untuk mempelajari evolusi dan ekologi spesies yang menghuninya.
Populasi manusia yang terbatas, meskipun merupakan tujuan wisata populer, populasi manusia di Kepulauan Galapagos diatur secara ketat untuk melindungi ekosistem. Hanya beberapa pulau yang berpenghuni dan pariwisata dikenakan pembatasan untuk meminimalkan dampak terhadap lingkungan. Pulau-pulau tersebut berasal dari gunung berapi dan kadang-kadang masih mengalami aktivitas seismik dan gunung berapi. Gunung berapi terbesar, Wolf, di Pulau Isabela, merupakan salah satu yang paling aktif di Galapagos.
Meskipun terdapat upaya konservasi, Kepulauan Galapagos masih menghadapi tantangan yang signifikan. Masuknya spesies invasif, penangkapan ikan ilegal dan meningkatnya tekanan pariwisata merupakan ancaman terhadap keanekaragaman hayati yang unik. Namun, upaya konservasi yang berkelanjutan, peraturan pariwisata dan penelitian ilmiah tetap penting untuk melindungi kekayaan alam ini. Di bawah ini, saya sajikan kepada anda beberapa misteri paling menarik dan penuh teka-teki dari pulau yang indah ini:
1.) Terowongan Lava Bawah Air: Kepulauan Galapagos terkenal dengan lanskap vulkaniknya yang menakjubkan, dan terowongan lava bawah air adalah salah satu misteri paling menarik di pulau ini. Terowongan ini merupakan lorong bawah tanah yang terbentuk ketika aliran lava memadat di sekitar sungai lava yang meletus.
2.) Lingkaran batu: Lingkaran batu misterius ditemukan di Kepulauan Galapagos, yang telah membingungkan para ilmuwan dan wisatawan selama bertahun-tahun. Lingkaran-lingkaran tersebut merupakan formasi batu-batuan yang terdapat di pinggir pantai dan belum diketahui secara pasti bagaimana terbentuknya.
3.) Hilangnya hiu martil: Hiu martil dulunya merupakan pemandangan umum di perairan Kepulauan Galapagos, namun dalam beberapa tahun terakhir, jumlah mereka menurun drastis. Para ilmuwan masih belum mengetahui mengapa hal ini terjadi, namun diduga penangkapan ikan berlebihan dan polusi berkontribusi terhadap hilangnya spesies ini.
4.) Kematian misterius kura-kura: Pada tahun 2012, sejumlah besar kura-kura raksasa Galapagos mati secara misterius. Para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab kematiannya, namun diduga virus menjadi penyebabnya.
Meskipun misteri-misteri ini mungkin tampak membingungkan, misteri-misteri ini juga merupakan bagian dari apa yang membuat Kepulauan Galapagos menjadi tujuan wisata yang menarik. Keindahan dan keanekaragaman hayati pulau ini terus memikat pengunjung dan ilmuwan dari seluruh dunia, dan mungkin masih banyak misteri yang perlu diungkap.
Kesimpulannya, sejarah Kepulauan Galapagos merupakan bukti interaksi antara manusia dan alam, mulai dari penemuan yang tidak disengaja hingga perannya dalam teori evolusi Darwin dan konservasi selanjutnya. Pulau-pulau ini terus memukau dunia dengan keindahan dan keanekaragaman hayatinya, mengingatkan kita akan pentingnya melestarikan dan memahami keunikan lingkungan alam kita.