Posyandu seringkali mengalami penumpukan antrean akibat ketidakteraturan alur, prosedur, dan tata letaknya. Hal ini membuat pelayanan Posyandu menjadi kurang maksimal. Terlebih ketika jumlah kader posyandu yang berada di tempat tidak sebanding dengan jumlah ibu dan balita yang datang sehingga membuat pelayanan pun semakin terhambat.
Tata letak yang efektif dan prosedur yang tepat dapat menentukan seberapa cepat respon pelayanan posyandu. Oleh karena itu, dalam rangka kegiatan Kuliah Kerja Nyata dan menyambut Bulan Imunisasi Anak Nasional, mahasiswa Teknik Industri, Nadiyani Zahra, mengusulkan program perbaikan tata letak yang diharapkan dapat berpengaruh pada peningkatan efektivitas pelayanan posyandu di Kelurahan Padangsari. Selain itu, perbaikan ini didukung pula dengan Standard Operating Procedure (SOP) alur antrean dengan memperhatikan sistem 5 meja.
Program ini dilaksanakan pada Rabu (10/8/2022) sore di Posyandu Kuncup Mekar RW 14, Kelurahan Padangsari, Kota Semarang. Mahasiswa mengajak sejumlah orang tua balita dan kader posyandu untuk ikut berpartisipasi dalam program. Selain mengatur kembali tata letak Posyandu, mahasiswa juga menjelaskan mengenai alur antrean dan sistem 5 meja yang perlu diterapkan untuk mengoptimalkan pelayanan dan mempercepat antrean di Posyandu.