- Nama Lengkap : Abu Abdullah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i.
- Lahir di Gaza, Palestina, 150 H / 767 M, bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Hanafi, serta sekitar 57 thn kemudian dari kelahiran Imam Malik (satu masa dengan Imam Malik selama 29 thn).
- Meninggal di Mesir, 204 H / 820 M atau usia 54 thn.
- Imam Syafi'i masih tergolong kerabat Rasulullah dari pihak ayahnya (keturunan Bani Muthalib, yang merupakan keturunan Abdu Manaf, kakek dari kakek Rasulullah SAW), yakni keturunan *Al Muthalib bin Abdu Manaf* (kakek buyut dari Imam Syafi'i) dan merupakan saudara kandung dengan *Hasyim bin Abdu Manaf* (ayahnya Abdul Muthalib, -kakek Rasulullah-).
- Bani Muthalib adalah salah satu dari Suku Quraisy yang terkemuka, yang termasuk golongan yang dimasukkan oleh Rasulullah sebagai _dzawil qurba_ (kerabat dekat) bersama Bani Hasyim (keturunan Rasulullah).
- Nasab lengkap Imam Syafi'i hingga bertemu dengan nasab Nabi Muhammad SAW di *Abdu Manaf* :
Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi' bin As-Sa'ib bin Ubaid bin Abdi Yazid bin Hasyim bin Al-Mutthalib *bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab* dst.. Â
- Perbandingannya dengan nasab Rasulullah SAW :
Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib (Syaibah) bin Hasyim (Umar) *bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab* bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan.
- Kemudian juga saudara kandung Abdul Muthalib bin Hasyim (kakek Nabi Muhammad SAW) bernama Syifa', dinikahi oleh Ubaid bin Abdi Yazid, yang melahirkan anak bernama As-Sa'ib, ayahnya Syafi' (kakek buyut Imam Syafi'i), dimana nama Imam Syafi'i inilah dinisbatkan, sehingga terkenal dengan nama Muhammad bin Idris Asy-Syafi`i atau Imam Syafi'i.
- Terlahir yatim, saat umur 2 thn dibawa oleh Ibunya dari Palestina ke tanah kelahiran ayah dan nenek moyangnya, daerah seputaran Hijaz, lalu ke kota Makah, dan dibesarkan di sana.
- Sejak kecil Imam Syafi'i cepat menghafal syair, pandai bahasa dan sastra Arab (belajar dengan kaum Hudzail yang sangat terkenal kefasihan bahasa arabnya), sehingga saat masih belia sudah dikenal sebagai *Ahli Bahasa & Sastra Arab serta Syair.*
- Beliaupun hapal Al-Qur'an sejak usia 7 tahun.
- Di Makah, Imam Syafi'i berguru fiqh dan hadits kepada Ulama Ahli Fiqih Makah dan mufti disana, dengan guru pertamanya Muslim bin Khalid az-Zanji.
- Selain belajar di Mekah, Imam Syafi'i berkelana mencari ilmu juga ke Madinah, Yaman, Kufah, Baghdad dan Mesir, berguru kepada ulama2 disana.
- Usia 13 tahun, Imam Syafi'i dikirim ibunya pergi ke Madinah untuk berguru kepada *Imam Malik*. Kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid *Imam Hanafi*.
- Pada usia 15 thn, Imam Syafi'i sudah diijinkan memberi fatwa.
- Saat menjadi murid Imam Malik, Imam Syafi'i  mengaji kitab Al-Muwatha', dan mampu menghafalnya dalam waktu singkat, sehingga membuat Imam Malik mengagumi kecerdasannya tersebut.
- Imam Syafi'i memiliki suara yang sangat indah dan merdu dalam membacakan Al Quran, sehingga banyak orang yang suka mendengarkannya saat beliau mengaji.
- Imam Syafi'i sangat kuat pembelaannya terhadap sunnah sehingga dijuluki _Nashir As-Sunnah_ (pembela Sunnah Nabi).
- Secara keseluruhan, Imam Syafi'i sejak kecil sudah dikarunia oleh Allah SWT kelebihan-kelebihan yakni diantaranya :
* daya ingat yang kuat, termasuk menghapal al qur'an dan hadits dari kecil.
* keluasan ilmu pengetahuan dan keahlian dalam bidang bahasa & sastra Arab serta ahli syair sejak kecil.
* ahli Al Qur'an dan tafsirnya, karena sangat menguasai bahasa Al Qur'an dan makna kalimat-kalimatnya.
* ahli hadits & kedalaman ilmu tentang Sunnah, mampu membedakan antara Sunnah yang shahih dan yang dha`if.
* ahli dalam bidang ilmu fiqih dan ushul fiqih.
* memiliki kemampuan membedakan antara lafadz yang umum dan khusus.
* memiliki suara yang indah dan merdu dalam mengaji.
- Imam Syafi'i hidup pada zaman ilmu fiqih berkembang dengan 2 kiblat, yaitu antara aliran Ahlul Ra'yi berpusat di Iraq (cenderung pada akal pikiran/ijtihad) dan Ahlul Hadits berpusat di Madinah (cenderung berpegang pada teks hadist).
- Imam Syafi'i melengkapi ilmunya dengan belajar pada dua mazhab tsb, Â yakni belajar langsung kepada Imam Malik sebagai tokoh Ahlul Hadits, dan Imam Muhammad bin Hasan asy-Syaibani sebagai tokoh Ahlur Ra'yi yang juga murid langsung Imam Abu Hanifah.
- Munculnya mazhab Syafi'i bisa dikatakan lahir dari pemikiran dan pendapat yg berada di pertengahan antara kedua kelompok tersebut, yg memadukan kelebihannya, sehingga jadi madzhab yang kokoh.
- Imam Syafi'i sebagai ahlul hadits (sejalan dengan Imam Malik), namun menolak Maslahah Mursalah dan Istihsan dari Imam Malik.
Selain itu, beliau juga menggunakan qiyas secara lebih luas ketimbang Imam Malik.
- Begitu juga sebagai pemikir dan mujtahid (sejalan dengan Imam Hanafi), namun menolak Istihsan dari Imam Abu Hanifah.
- Sumber penetapan hukum Imam  Syafi'i dalam menetapkan hukum (Istinbath) fiqih yaitu :
1. Al Qur'an
2. Al Hadits
3. Ijma
4. Qaul Sahabat
5. Qiyas
- Guru-guru Imam Syafi`i banyak sekali, yang masyhur diantaranya :
1. Muslim bin Khalid al-Zanji, ahli fiqh dan Mufti Makkah (100 H - 179 H)
2. Sufyan bin Uyainah al-Hilali, ahli hadits di Makkah (107 H - 198 H)
3. Malik bin Anas (Imam Malik), di Madinah, salah satu 4 imam mazhab (93 H - 179 H)
4. Muhammad bin Hasan asy-Syaibani, murid *Imam Hanafi*, di Baghdad (Irak) (131 H - 189 H)
5. Waki` bin Jarrah bin Malih al-Kufi, di Kufah (Irak) (129 H - 197 H)
6. Hisyam bin Yusuf as-Shan'ani (Yaman) (wafat 197 H)
- Murid Imam Syafi'i (murid langsung) yg terkenal dan ikut menyebarkan pokok-pokok pemikirannya serta menjadi Imam Besar, diantaranya :
1. Yusuf bin Yahya al-Buwaiti (wafat 231 H) - Mesir, yg melanjutkan sbg pengganti Imam Syafi'i setelah wafat.
2. Abi Ibrahim Ismail bin Yahya al-Muzani (175 H - 264 H) - Mesir
3. Ar-Rabi bin Sulaiman al-Muradi (174 H - 270 H) - Mesir
4. Harmalah bin Yahya Abdullah at Tujibi (166 H - 243 H), guru Imam Muslim dan Ibnu Qutaibah.
5. Al Hasan bin Muhammad Az-Za'farani (wafat 260 H) - Iraq, guru dari Imam Bukhari.
6. Abu Ali Husain bin Ali Al-Karibisi (wafat 264 H) - Â Iraq, awalnya bermazhab Hanafi lalu pindah ke mazhab Syafi'i.
7. Ahmad bin Yahya bin Wazir bin Sulaiman at Tujibi (wafat 250 H)
8. Muhammad bin Syafi'i (Abu Utsman al Qadhi), putra dari Imam Syafi'i (wafat 240 H)
9. Ishaq bin Rahuyah (166 H - 238 H), banyak ulama hadits mengambil hadits kepadanya, seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, At Tirnidzi dan Ahmad bin Hanbal.
10. Abdullah bin Zubair bin Isa (Abu Bakar Al Humaidi) (wafat 219 H), mengembangkan mazhab syafi'i di Makkah dan guru Imam Bukhari.
- *Imam Ahmad bin Hanbal (Imam Hambali)* juga merupakan salah satu murid langsung dari Imam Syafi'i
- Sanad keilmuan Imam Syafi'i :
* Dari gurunya yaitu Imam Malik, yg merupakan murid dari Rabi'ah bin Abi Abdirrahman dari *Anas bin Malik*.
Imam Malik juga murid dari Nafi' dari *Ibnu Umar*.
Kedua sahabat ini belajar dari Rasululah SAW.
* Dari gurunya yaitu Imam Sufyan bin Uyainah, merupakan murid dari Amr bin Dinar dari *Ibnu Abbas* dan *Ibnu Umar* dari Rasulullah SAW.
* Dari guru lainnya yaitu Imam Muslim bin Khalid az-Zanji, adalah murid Ibnu Juraij dari Atho' bin Abi Rabah dari *Ibnu Abbas*.
Ibnu Abbas juga mengambil ilmu dari *Umar bin Khattab, Ali bin Abi Thalib dan Zaid bin Tsabit*. Semuanya dari Rasulullah SAW.