Di era digital yang serba cepat ini, minat membaca anak-anak mengalami permasalahan yang cukup serius. Gadget, media sosial dan hiburan-hiburan online yang sudah memudarkan kebiasaan membaca. Generasi sekarang ini memiliki pola konsumsi informasi yang berbeda dibanding dngan generasi sebelumnya. Mereka lebih suka dengan informasi visual, interaktif, dan segera. Jadi menurut saya tantangan utama yang akan dihadapi oleh perpustakaan adalah "bagaimana mengubah ruang baca yang biasa atau klasik dirubah menjadi pusat literasi yang menarik sesuai dengan kebutuhan anak-anak generasi saat ini". Perpustakaan sekolah harus menjadi sebagai ruang inspiratif yang mampu mengembalikan gairah membaca ditengh gempuran teknolgi digital ini. Bukan hanya sebagai tempat menyimpan buku, tetapi sebagai tempat literasi yang hidup, bermakna dan membebaskan imajinasi anak-anak.
KEMBALI KE ARTIKEL