Setelah menembus level psikologis Rp16.002 per dolar AS pada Jumat sore, rupiah mengalami penurunan yang sangat tajam, menjadi level terburuk sejak 8 Agustus 2024. Ini merupakan level terendah sejak saat itu. Perlambatan ini terjadi sebelum pembukaan pasar Eropa, yang menunjukkan bahwa nilai tukar mata uang Indonesia dipengaruhi oleh tekanan jual yang terus berlanjut di pasar obligasi dan saham akhir-akhir ini. Penurunan tajam ini membuat para analis khawatir akan potensi devaluasi lebih lanjut dalam waktu dekat. Para investor juga semakin waspada terhadap dampak dari ketegangan geopolitik global yang belum kunjung mereda. Meskipun Bank Indonesia telah melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas ekonomi, namun pelemahan rupiah masih terus terjadi akibat faktor eksternal yang tidak terduga.
KEMBALI KE ARTIKEL