Kretek atau keretek menurut KBBI adalah rokok yang dicampur cengkeh, industri kretek pada zaman Hindia Belanda sangat menjamur karena produk ini menjadi kebutuhan pokok para pribumi kala itu, bahkan industri ini mampu bertahan diantara perusahaan Hindia Belanda yang terkena dampak krisis malaise tahun 1930-an
Dalam film tersebut juga bisa dilihat bahwa kretek memiliki persaingan yang cukup tinggi di kalangan industri rumahan, aroma khas dan ramuan saus tiap industri menjadi bahan kompetitif untuk memenangkan penjualan di pasaran.Pulau Jawa sendiri menjadi sentra industri kretek terbesar pada kala itu khususnya di Jawa Tengah hal ini juga dibuktikan dengan adanya musim ketiak yang terletak di salah satu kota di Jawa tengah yakni Kudus, bahkan kota tersebut dijuluki juluki kota kretek, lantas bagaimana budaya kretek ini menjalar di pulau ini?
Budaya mengkonsumsi kretek sejatinya sudah ada sejak zaman Hindia Belanda, dalam catatan Thomas Stamford Raffles disebutkan bahwa kretek menjadi kebutuhan hidup kaum pribumi Indonesia khususnya masyarakat di Pulau Jawa hingga kebiasan tersebut menyebar ke seluruh nusantara. Pada awalnya kretek ini dibuat oleh seorang bernama H. Djamhari yang memiliki penyakit asma kemudian beliau inisiatif untuk menggunakan minyak cengkeh dengan campuran tembakau kemudian penyakit yang ia derita mulai membaik.Â