Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Ujian (Inter)Nasional

20 April 2014   06:12 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:27 31 1
Haaii!! Gimana kabarnya? UN-nya udah kelar kan ya? Tenang tenang.. Aku rapopo kok. Aku strong. Selama kurang lebih tiga hari, siswa SMA,MA,dan SMK benar-benar merasakan euforia Ujian Nasional. Greget banget. Pagi-pagi berangkat sekolah ada yang nyeletuk, "Hari ini beneran UN ya?". Bukan mbak, hari ini tryout UN -_-".

Ujian Nasional membawa dampak yang cukup signifikan. Yang awalnya tutup buku, ketika UN langsung buka tuh buku. Yang kelebihan berat badan, wuih langsung langsing dia. Ngga semuanya sih, ada yang malah naik berat badannya, katanya efek tambahan suplemen. Haha. Dan yang paling menonjol adalah tingkat kereligiusan siswa berada di high level. Beneran. Yang mulanya sholatnya masih bolong-bolong (masih ada?), ketemu UN jadi lima waktu utuh. Yang sebelumnya sulit dibangunkan, masih malas-malasan buat sholat malam tanpa dikomando, "Nanti jam 3 bangunin ya". Yang dulunya pas jam istirahat lebih suka ke kantin daripada ke mushola/masjid untuk sholat dhuha, demi menyambut UN, kenceng sholat dhuhanya. Yang ngga suka pergi ke pengajian, dengan adanya UN rajin bener ke pengajian atau hanya sekedar untuk istighotsah (berdoa) bersama.

Alhamulillah... Jika UN membawa ke arah yang lebih baik. Memang ketika kita berada di posisi sulit, genting, dan membutuhkan tambahan kekuatan untuk menguatkan kita, hanya Allah tempat kita berlari dan mengadu. Tapi apakah ketika sulit saja? Hanya karena ada UN kita benar-benar mendekatkan diri pada Allah? Tentu tidak. Tentunya kita berharap, baik pra, ketika maupun pasca ujian, kebiasaan baik tersebut benar-benar telah mendarah daging. Keep istiqomah intinya.

Yaah begitulah Ujian Nasional. Nasional? Bukannya internasional?
"Menteri Pendidikan, Mohammad Nuh mengatakan soal UN 2014 sudah menggunakan taraf internasional. Langkah ini dilakukan untuk mengukur kompetensi siswa-Jakarta". Wew!

Keren sih, tapi ngeliat respon dan komentar teman-teman di media sosial, kasian juga. Sebenarnya baik sih niat pak M.Nuh ini, tapi kok jadi runyam gini ya?.Bahkan ada yang sampai berkomentar, "We're not your experimental rabbits!". Well. Stay cool ya kawan.

Jadikan ujian sebagai teman bukan sebagai lawan. Hadapi dengan senyuman bukan dengan kemarahan. Ujian tak seberat yang kita fikirkan tapi bukan berarti bisa kita remehkan. Keep calm, cool and enjoy aja.

Belajar? Udah. Berdoa? Udah. Terus apa lagi yang ditakutkan?. Serahkan semuanya kepada Allah. Ujian hal yang biasa dalam hidup manusia. Takut pada ujian itu wajar tapi ujian bukanlah hal yang harus ditakuti. Hadapi ketakutan dengan persiapan. Ubah ketakutan dan kekhawatiran menjadi keberanian dan keyakinan.

Tidak ingin memihak pada siapa dan juga tidak ingin meyalahkan siapa yang salah, karena apa lagi yang harus dipermasalahkan . Ujian udah lewat. Soal-soal bukan hak kita lagi. LJK pun tak bisa kita benahi. Tidak usah lagi menghujat mereka-mereka yang udah capek-capek bikinin kita 20 paket soal. Bikin soal segitu susah lo, sama kaya'ngerjainnya. Haha. Nah, buat bapak-bapak yang disana, UN 2014 ini bisa dibuat sebagai bahan koreksi, evaluasi dan perencanaan untuk UN selanjutnya.

Sudahlah berdoa saja. Semoga apa yang kita kerjakan itu benar. Bahkan jika terpaksa ngawur, berdoa saja, semoga 'awuran' kita benar.

So, apapun ujiannya. >> Awali dengan doa. Isi dengan usaha. Dan akhiri dengan berserah kepadaNya.

Cakep!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun