20 Juni 2013 11:09Diperbarui: 24 Juni 2015 11:42770
Era digital telah melahirkan budaya yang serba virtual. Berbagai kemudahan menjadikan akses perolehan data begitu instan. Tinggal mengerdipkan mata, ribuan informasi telah siap di depan mata. Memang sangat menggiurkan bagi insan akademisi. Disaat serangkaian tugas meledak karena deadline, ibarat "pucuk dicinta ulam tiba". Segala materi yang dirasa mendukung tugas perkuliahan dengan mudahnya bisa dibalik nama. Tinggal comot sana, comot sini.. Jadilah paper, makalah, dan teman-temannya dalam sekejap saja. Setelah itu bisa nyantai ongkang-ongkang.
Kebebasan bervirtual seharusnya disikapi dengan bijak. Berbagai karya dalam bentuk tulisan, visual atau audio visual mestinya diapresiasi dan dijadikan inspirasi. Bukan untuk ditiru mentah-mentah tanpa memutar otak. Bukankah tugas seorang akademisi menemukan temuan-temuan baru dengan bekal ilmu yang didapat di perkuliahan? Orisinalitas ide memang mustahil, namun bukan berarti generasi akademis hanya sekedar mereplika hasil temuan terdahulu.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.