Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Berbagi kepada Keluarga Dhuafa

25 Januari 2023   17:35 Diperbarui: 25 Januari 2023   17:38 191 0
Masalah ekonomi merupakan masalah yang sudah melekat di negara kita yakni Indonesia. Kurangnya perhatian dari pihak pemerintah terhadap masyarakatnya, menjadikan mereka sering terabaikan dan membuat banyak keluarga yang kewalahan dalam menghadapi segala kebutuhan ekonomi. Oleh karena itu untuk membantu mengurangi angka kesenjangan sosial yang ada di Indonesia, salah satunya dengan cara pemberdayaan keluarga kaum dhuafa. Keluarga dhuafa adalah golongan manusia yang senantiasa hidup dalam zona kemiskinan, ketertindasan, ketidakberdayaan, kelemahan, dan penderitaan yang terus menerus.


Dalam kehidupan bermasyarakat, ketimpangan sosial dalam bangsa ini terbagi menjadi 2 kelas yaitu kelas menengah kebawah dan kelas menengah keatas. Golongan menengah kebawah inilah yang biasa kita sebut dengan istilah kaum dhuafa. Kehadiran kaum dhuafa merupakan realita kehidupan saat ini. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita tidak boleh menutup mata dan tidak melakukan apa-apa untuk saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan. Sebab membantu dan menolong sesama yang sedang kesulitan merupakan kewajiban kita sesama muslim. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 71 yang Artinya:
Sesungguhnya Allah berfirman : " Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, yaitu orang yang menghardik anak yatim (tidak menghiraukan) dan enggan memberi makanan orang miskin " (Q.S Al-Ma'un : 1-3)

Melalui mata kuliah Kemuhammadiyahan, mahasiswa bergerak memberdayakan kaum dhuafa yang membutuhkan bantuan. Salah satu program pemberdayaan dilakukan oleh kelompok mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka. Dari kelompok 9 yang beranggotakan 3 orang yaitu Sarah Yusria ,Titik Novianti dan Nadia safitri
Setelah proses pencarian dana yang panjang dengan izin Allah kami bisa membantu keluarga dhuafa yaitu bapak syarifudin yang berusia 65 thn dan tinggal di daerah bekasi

Masalah utama yang dihadapi Bapak Syarifudin atau yang dikenal sebagai kong Udin adalah masalah ekonomi. Kong Udin ini mencari nafkah dengan membuka usaha mie ayam kecil kecilan. Namun, dengan banyaknya kebutuhan dan keperluan sehari-hari kong Udin bersama istri dan anaknya, penghasilan kong Udin yang tidak menentu dengan berjualan mie ayam tersebut tidak mencukupi untuk meneruskan modal jualan mie ayam. Jadi, kong Udin berjualan mie ayam jika ada modal saja. Jika tidak ada modal la berusaha mencari nafkah dengan mengumpulkan botol bekas yang kemudian dijual dan menghasilkan pendapatan walaupun hanya sedikit, karena beliau memiliki tanggungan hidup sehari-hari. Masalah lainnya yang dihadapi kong Udin dalam usaha mie ayamnya adalah membutuhkan alat masak yang mumpuni untuk meningkatkan kualitas berdagangnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun