Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Bila Perut Berbicara

27 Juni 2011   09:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:08 1060 1

Saya dan teman-teman saya baru saja sampai di acara Malam Kreasi Seni Surabaya yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Surabaya. Kami datang ka acara ini sebagai undangan mewakili SMAN 13 Surabaya. Tampak Walikota Surabaya, Bu Risma dan beberapa pejabat kota duduk di kursi VIP. Saat itu acara yang digelar di G Walk Surabaya ini belum dimulai, namun kursi-kursi penonton sudah penuh dan banyak yang duduk di pinggiran kafe, termasuk saya dan teman-teman.

Sekitar lima belas menit kemudian, tampak seorang pembawa acara wanita menaiki panggung. Wanita itu berjilbab dan membawa sebuah boneka di tangan kirinya. Saya memperhatikan pembawa acara itu lebih dekat lagi, dan menyadari bahwa yang berdiri di panggung itu adalah Ria Enes dan bonekanya Susan yang centil. Wow, terakhir kali saya melihat beliau adalah di televisi saat saya SD, dan sekarang saya melihatnya langsung!

Sejenak kemudian saya bingung sendiri, apa profesi wanita ini? Seorang apa sih beliau? Yang saya tahu hanya dia bisa merubah suaranya sendiri yang lembut menjadi centil dan cempreng seperti Susan. Saya berhasil menemukan jawabannya baru-baru ini. Ria Enes adalah seorang ventriloquist, yaitu orang yang ahli berbicara sedemikian rupa sehingga terdengar seolah-olah berasal dari orang lain atau bahkan dari tempat yang jauh. Ventriloquis dikenal juga sebagai ahli suara perut atau ahli sulap suara.

Awalnya, ventriloquisme atau seni berbicara dengan suara perut digunakan untuk praktik keagamaan. Orang-orang Yunani menyebutnya gastromancy. Suara-suara yang dihasilkan oleh perut dianggap menjadi suara-suara arwah/orang mati yang mengambil tempat tinggal di perut para ventriloquist. Ventriloquist kemudian akan menafsirkan suara-suara tersebut, serta meramalkan masa depan. Salah satu kelompok tercatat paling awal yang memanfaatkan ventriloquisme adalah Pythia, seorang pendeta wanita di kuil Apollo di Delphi. Di Abad Pertengahan, ventriloquist dianggap sebagai sihir. Namun pada abad ke-19, ventriloquist lebih diterima sebagai pertunjukan panggung untuk hiburan. Dengan bermunculan para ventriloquist dunia, ventriloquis tidak dipakai lagi dalam praktik keagamaan.

Kini, ventriloquisme digunakan untuk hiburan, pengajaran serta promosi. Pertunjukan seorang ventriloquits digemari mulai dari anak-anak sampai orang tua karena pada umumnya dibawakan dalam bentuk komedi. Biasanya pemain duduk di bangku dengan boneka (terbuat dari kayu, kain atau karet) ada di pangkuannya atau ada di atas meja tinggi. Sang ventriloquist berbicara, melontarkan humor-humor dan ada juga yang bernyanyi. Mereka merupakan aktor tunggal, karena semua suara merupakan suara ventriloquist itu sendiri.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun