Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Artikel Utama

Sastra Indonesia yang Tak Melulu soal Prasangka dan Asmara

16 Juni 2017   22:47 Diperbarui: 17 Juni 2017   14:18 1302 4
Entah sejak kapan teori mengenai sastra dipahami sebagai "karangan yang dibubuhi imajinasi". Buku-buku pelajaran bahasa Indonesia di sekolah telah mendoktrin siswa bahwa karya sastra adalah dongeng berbau fiktif, seolah sangat sedikit kenyataan yang ditambahkan di dalamnya. Akibatnya, sastra Indonesia dibanjiri prasangka. Vera Safitri sudah menuliskannya dua pekan lalu. Benar adanya jika bersastra tidak bisa dibilang belajar dalam cakupan yang berbau akademis. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun