Seiring berkembangnya zaman, praktik ngijing pun mengalami perubahan dalam pelaksanaannya. Saat ini, orang lebih cenderung membandingkan tradisi tradisional dengan ayat-ayat Al - Qur'an , yang mana menunjukkan adaptasi yang lebih mendalam terhadap prinsip untuk membandingkan adat tradisional dengan ayat-ayat Al - Qur'an . Namun demikian, tradisi ini masih dipegang teguh karena masih ditegakkan sebagai bagian dari identitas budaya Jawa, yang menggabungkan unsur-unsur kepercayaan lokal dan ajaran agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai sosial dan spiritual yang terkandung dalam tradisi ngijing serta bagaimana tradisi ini berfungsi sebagai media untuk memperkuat rasa kebersamaan dan penghormatan terhadap leluhur dalam komunitas Jawa.