Acara haul Raden Tumenggung Mertowijoyo diadakan setiap tahun pada Bulan Muharram, tahun ini merupakan haul yang ke 280.
"Ini haul Raden Tumenggung Mertowijoyo yang ke 280" jelas salah satu panitia.
Menurut sejarah Raden Tumenggung Mertowijoyo mengembangkan agama islam di Dusun Soekolilan dan sekitarnya. Beliau memiliki jimat yang tidak semua orang memiliki nya. Jimat tersebut adalah kendil kecil atau kendil wesi.
Sejarah mengatakan bahwa masakan yang dimasak menggunakan "Kendil Wesi" cukup untuk memberi makan banyak orang (sebanyak orang yang membutuhkan).
"Beliau ini masak nasi pake kendil kecil dan bisa dibagikan ke semua masyarakat" ucap ketua TPQ Desa Sukolilan
Mahasiswa KKN UIN WALISONGO diminta untuk memeriahkan acara haul yang jatuh pada tanggal 19-21 Juli 2024. Dimulai dari simakan Al-Qur'an yang bertempat di Maqbaroh Raden Tumenggung Mertowijoyo. Kemudian disusul karnaval yang diikuti oleh seluruh warga RW 1 Desa Sukolilan. Dan acara puncak haul yaitu pengajian yang bertempat di Masjid Darul Falah Sukolilan.
Acara karnaval sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Karnaval tahun ini dimeriahkan oleh drumband MI NU 44 Sukolilan.
"Drumband MI NU 44 Sukolilan menyanggupi untuk memeriahkan karnaval acara haul tahun ini" ujar salah satu panitia divisi karnaval.
Qothrunnada salah satu mahasiswa KKN Posko 137 mengatakan antusias menyambut acara haul dan salut akan masyarakat setempat yang terus melestarikan sejarah.
"Saya antusias sekali untuk menyambut acara haul ini dan tentunya salut kepada masyarakat yang dapat menjaga dan melestarikan sejarah" ujarnya.
Dengan berpartisipasi dalam rapat checking akhir acara haul, mahasiswa KKN Posko 137 berharap dapat memberikan kontribusi positif dan mempererat hubungan dengan masyarakat Desa Sukolilan.
