Sepulang dari kampanye di Bandung, mas Probo kembali bertemu dengan pak Amin dalam gelap. Setelah itu, ia bergegas masuk ke dalam bus mewah yang dilengkapi dengan mini bar dan kursi nyaman. Karena merasa agak lelah mas Probo pun segera duduk di kursi baru yang dibuat khusus untuknya. Setelah menyandarkan punggungnya ia menarik nafas dalam-dalam.
Guru Zon: Gimana rasanya?
Mas Probo: Hmmm..., jauh lebih nyaman. Sepertinya punggungku tidak kuat lagi menanggung kata-kata pujian baru dari pak Amin.
Guru Zon: Oh itu, dia memang memuji Anda setinggi langit. Orang-orang mesti mengira dia tulus.
KEMBALI KE ARTIKEL