Baik itulah sekilas tentang warung burjonan yang ada di kota Jogja. Menjamurnya warung burjo Di Jogja mempermudah pelajar untuk sedikit menghemat uang makan. Selain itu warung burjo tersebut juga buka dalam 24 jam, mempermudah mencari tempat makan bagi orang yang sedang kelaparan saat malam tiba. Semua menu yang disajikan serba terjangkau bagi kalangan pelajar. Nasi telor yang kisaran Rp 5500, es teh Rp 1500, gorengan Rp 500 dan banyak lagi.
Bila kamu mengunjungi warung burjonan tersebut, jangan kaget apabila mendapati menu seperti tante goreng/rebus, intel goreng/rebus, orak arik,. Baiklah kita kupas satu persatu. Tante merupakan singkatan dari Tanpa telor alias mie rebus tanpa telor, sedangkan intel merupakan indomie telor alias mie rebus pake telor, orak arik merupakan telor yang dimasak cincang dicampur dengan sayuran bayam dan kol.
Merebaknya warung burjonan Di Jogja dimanfaatkan oleh perusahaan seperti indomie dan good day untuk membranding warung burjo tersebut. Bila kamu datang ke warung burjonan, kamu akan mendapati dinding yang penuh dengan lukisan good day. Sedangkan indomie membranding dengan menu khusus yang berkaitan dengan mie rebus atau goreng dan juga spanduk yang bertuliskan nama burjo disertai nama merk indomie dalam spanduk tersebut.
Fenomena burjonan ini unik dan hanya terjadi di kota Jogja. Dimana kamu berjalan menyusuri jalan dekat kampus, kamu akan selalu menemukan warung burjonan dipinggir jalan. Warung burjonan menjamur dengan pesat, akankah ada di kota lain? kita tunggu fenomena yang unik lainnya.