Kau sulut sumbu amarah dengan mesiu berbalut dusta
Bumbu-bumbu masa lalu yang kelam
Kau tarik masuk ke dalam selimut kemunafikan
dan kau kunyah dengan dalih-dalih logika dan persamaan
Bagaimana bisa kau samakan Aldi dan Nina?
Sedangkan mereka berbeda?
Lalu tak kau acuhkan segala rasa dan amarah yang menyesak dalam dada
Kau acuhkan rasa yang kupunya dengan balut logika penuh bias
Tak cukup sekali, tak cukup dua kali, dan terus kau ulangi
Sedang aku di sini duduk menahan panas membara menyaksikan cinta yang terbelah....
Kenapa kau tak pernah bertenggang rasa atas salahmu yang kau bawa sembunyi di balik selimut malamku?
Kau telah menipu dirimu dalam perjalanan bersamaku
dan kau dustai aku membawaku sesat dalam kata-katamu
Kau tak merasa dirimu licik ketika kau bersembunyi dibalik dalih kebebasan dan privasi
Kau tak merasa dirimu kotor saat kau berbagi dalam gelap
Ahh... kenapa kau hidup hanya peduli pada dirimu dan pikiranmu
Kenapa kau hidup tanpa menimbang perasaanku?
Kau adalah petualang berbekal mesiu berbalut dusta........