Lagi-lagi aku menatap jam dinding. Rasa bosan telah menghantui ragaku. Rasanya ingin kutiup jarum panjangnya hingga menyentuh angka sembilan. Aku menunggu dengan sabar. Sampai akhirnya takdir Allah menyetujui permohonanku. Bel sekolah berdentang dan tibalah saatnya pulang. Surga dunia datang menghampiriku. Tapi masih ada dua hambatan lagi, assembly dan SAT. Aku berjalan dengan langkah gontai namun dengan semangat yang membara membayangkan keadaan nanti malam, dimana aku akan tidur di kasur terempuk di rumahku.