Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Tradisi Kenduri Sko Kerinci: Memelihara Warisan Budaya di Era Modern

15 Maret 2024   06:00 Diperbarui: 15 Maret 2024   07:09 96 1
Kenduri sko adalah sebuah upacara tradisional yang telah menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Acara ini diselenggarakan setiap lima tahun sekali sebagai bentuk perayaan dan rasa syukur atas hasil panen padi. Selain itu, Kenduri sko juga memiliki makna penting dalam konteks sosial dan budaya masyarakat Kerinci.

Salah satu aspek penting dari Kenduri sko adalah pengangkatan ketua adat, yang disebut "tuo rajo," yang secara harfiah berarti sang raja. Proses pemilihan tuo rajo dilakukan secara adat sebagai pemimpin kepala dari masing-masing rumpun keluarga. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum untuk mewariskan benda-benda pusaka adat yang harus dijaga oleh keluarga-keluarga di masyarakat Kerinci.

Kenduri sko juga menjadi wadah untuk menampilkan kreasi seni dan budaya masyarakat Kerinci, seperti tarian sekapur sirih yang digunakan untuk menyambut tamu dan pengunjung acara. Arak-arakan yang melibatkan seluruh masyarakat desa juga menjadi bagian integral dari acara ini. Sebelum acara dilaksanakan, tradisi pembuatan lemang sebagai makanan khas juga dilakukan sebagai simbol rasa syukur terhadap panen yang melimpah.

Selain sebagai perayaan dan upacara adat, Kenduri sko juga memiliki tujuan sosial untuk mempererat tali kekeluargaan antarwarga. Acara ini menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh seluruh masyarakat desa karena menjadi waktu untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan merayakan hasil panen bersama-sama. Dengan demikian, Kenduri sko tidak hanya sebuah acara tradisional, tetapi juga sebuah festival yang menguatkan ikatan sosial dan budaya masyarakat Kerinci.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun