Generasi dimasa mendatang mempengaruhi Indonesia kedepannya. Karena generasi kedepan merupakan pondasi utama untuk kemajuan Indonesia menuju masa emasnya. Maka dari itu generasi mendatang sangat perlu mendapatkan penguatan pendidikan karakter. Dengan memberikan penguatan pendidikan karakter diharapkan bisa terjadi perubahan Pendidikan Indonesia khususnya pada generasi muda.
Karakter merupakan suatu hal yang menempel pada diri kita masing-masing. Setiap dari kita memiliki karakternya masing-masing. Perlu dilakukannya penguatan Pendidikan karakter, untuk menyiapkan sumber daya manusia yang jauh lebih baik kedepannya. Karena penguatan Pendidikan karakter adalah pondasi awal dari segala perubahan yang ada.
4 Dimensi Pendidikan Karakter
Ada beberapa macam dimensi Pendidikan karakter :
1.Dimensi Olah Hati (Etik) yaitu individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa. Dimensi ini erat hubungannya dengan agama.
2.Dimensi Olah Pikir (Literasi) yaitu individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat. Dimensi ini erat hubungannya dengan pencapaian hasil belajar.
3.Dimensi Olah Rasa ( Estetik) yaitu individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan.
4.Dimensi Olah Raga ( Kinestetik) yaitu individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga Negara. Dimensi ini erat hubunganya dengan raga yang sehat.
Keempat dimensi inilah yang akan memperkuat Pendidikan karakter generasi emas 2045. Sedangkan ada 5 karakter yang menjadi fokus dan diharap ada dikebijakan PKK. Adapun nilai-nilai utama karakter yang akan ditanamkan adalah, religi, nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas.
Karakter gotongroyong memang sangat jarang ada pada diri anak muda. Anak muda jaman sekarang lebih individualis dan memikirkan diri mereka sendiri dibanding memikirkan rang lain. Begitu pula dengan sikap simpati serta empati dan kepedulian yang kurang. Banyak diantara mereka yang memilih mengeluarkan handphone nya ketika ada kecelakaan untuk merekam dan men uplod di social media dibanding menolong atau menghubungi pihak terkait untuk memberikna pertolongan yang nyata. Karakter peduli dengan sesama ini juga sangat penting untuk dikembangkan.
Â
Adapun 5 nilai utama Pendidikan karakter:
Nilai-nlai ini berdasarkan sila-sila Pancasila, 3 pilar Gerakan Nasional Reveolusi Mental (GNRM), kekayaan budaya bangsa ( kearifan local), dan kekuatan moralitas yang dibutuhkan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan dan perubahan-perubahandi masa depan. Uraian 5 nilai utama karakter tersebut yaitu :
1.Religiuitas, yaitu mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.
Subnilai religius antara lain beriman dan bertakwa, disiplin ibadah, cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerja sama antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, melindungi yang kecil dan tersisih, mencintai dan menjaga lingkungan, bersih, memanfaatkan lingkungan dengan bijak.
2. Nasionalisme, yaitu Merupakan cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Subnilai nasionalis antara lain apresiasi budaya bangsa sendiri menjaga kekayaan budaya bangsa, rela berkorban, semangat kebangsaan, unggul, dan berprestasi, cinta tanah air, menjaga lingkungan, taat hukum, disiplin, menghargai kebinekaan, menghormati keragaman budaya, suku, dan agama.
3.Kemandirian, yaitu merupakan sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita.
Subnilai mandiri antara lain etos kerja (kerja keras), tangguh, tahan banting, daya juang, profesional, kreatif, keberanian, dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
4.Gotong Royong, yaitu mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.
Subnilai gotong royong antara lain menghargai, kerja sama, inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong-menolong, solidaritas, empati, anti diskriminasi, anti kekerasan, dan sikap kerelawanan.
5.Integritas, yaitu merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral (integritas moral). Karakter integritas meliputi sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial, melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
Demikian ulasan singkat pentingnya Pendidikan karakter menuju Indonesia emas45. Semoga bermanfaat!!!