Dalam persidangan sendiri, mahasiswa dapat melatih kemampuan dirinya untuk dapat melatih kemampuan berkomunikasi di depan umum menjadi lebih baik, bagaimana cara bermusyawarah yang baik, memiliki keterampilan pada dirinya untuk menganalisis suatu permasalahan dengan bukti yang ada juga berargumen yang baik, melatih sifat kepemimpinan dengan bertanggung jawab atas apa yang di tugasnya kepadanya, mendengarkan pendapat orang lain untuk melatih jiwa yang berempati, dan bekerja sama juga berkolaborasi dengan tim persidangan lainnya yang dapat berguna bagi kehidupan kedepannya seperti jika dia sudah lulus akan mempermudah untuk beradaptasi pada saat dia sudah bekerja dan juga memiliki dampak yang baik bagi kehidupan sehari-harinya. Dengan persidangan yang bersifat dua arah, mahasiswa dapat langsung mendapatkan umpan balik dari apa yang mereka sampaikan pada pendengar bagian mana yang menjadi kelebihan nya dan juga apa yang menjadi kekurangannya secara langsung sehingga dapat di evaluasi dengan langsung juga dapat lebih melatih kepercayaan dirimu untuk berkomunikasi lebih baik di hadapan umum.
Persidangan sendiri akan membuat mahasiswa harus mengeluarkan ide-ide pemikirannya dengan argumen dan harus sesuai fakta yang ada dengan posisi yang kuat dan logis juga harus bisa untuk memilah suatu informasi juga menyatakannya dengan pikiran yang realistis juga rasional. Dengan begitu, suasana lingkungan pada persidangan pun akan membangkitkan keterampilan mereka untuk berfikir kritis terhadap apa yang sedang menjadi garis besar dari permasalahan tersebut.
Sidang sendiri bertujuan untuk di antaranya yakni menyampaikan dan membahas lebih lanjut ide dan gagasan, mengevaluasi suatu permasalahan dan hasil, juga membuka forus diskusi. Jenis sidang sendiri terdiri dari tiga jenis, yang pertama adalah Sidang Pleno. Sidang Pleno merupakan sidang yang menyampaikan dan menetapkan suatu hal yang mengikuti hubungan dengan permusyawaratan yang contohnya seperti membuat suatu perundang-undangan. Lalu yang kedua adalah Sidang Komisi. Sidang Komisi sendiri merupakan sidang yang di hadiri oleh setiap anggota yang melakukan peninjauan dengan apa yang sudah di tetapkan pada sidang pleno sebelumnya juga membahas suatu objek pembahasan yang sudah di tugas kan oleh bagian dari komisi nya setempat agar lebih matang lagi. Lanjut yang ketiga adalah Sidang Umum. Sidang Umum adalah sidang yang harus di hadiri oleh pengurus suatu organisasi seperti BEM dan semua pengurus prodi untuk menilai dan mempertanggung jawabkan suatu putusan.
Mekanisme dari suatu persidangan sendiri memiliki perbedaan aturan nya masing-masing pada tiap organisasi nya dalam melaksanakan suatu persidangan dari aspek pelaksanaannya. Pada saat sidang, penting bagi mahasiswa untuk menerapkan sistem maupun teknik persidangan yang maju dan tidak hanya terlalu kepada keputusan hakim namun dapat merubah dengan bagian-bagian yang memiliki perspektif juga keputusan-keputusan lainnya sehingga persentasi keputusan pun akan semakin lebih besar tingkat keadilan nya yang mewakili aspirasi. Dengan teknik dan sistem persidangan yang baik juga dipikirkan dengan matang karena teknik sendiri merupakan pondasi yang harus kuat untuk dapat membangun pendidikan tinggi di Indonesia menjadi lebih baik lagi. Sidang sendiri bersifat objektif dan transparan yang secara langsung dapat mengevaluasi tingkat pemahaman juga tingkat kemampuan mahasiswa tersebut dalam menangani materi kasus yang ada pada sidang tersebut.
Teknik yang dapat di aplikasi kan pada saat sidang yang pertama adalah dengan pengaturan pada penilaian yang adil berdasarkan dengan prinsip yang nyata seperti dengan pemahaman mahasiswa terkait dengan materi apa  yang disampaikan karena jika mereka tidak memahami apa materinya itu akan mempengaruhi keefektifan dalam sidang, kejelasan yang terbukti pada argumennya dengan sebuah fakta sehingga dapat memperkuat argumen mahasiswa tersebut dan akan memberikan dampak yang baik juga tambahan nilai yang positif pada argumennya, ide-ide yang rasional juga menarik untuk menjadi bahan materi, dan bagaimana mahasiswa tersebut berkomunikasi kepada peserta sidang itu sendiri seperti dari intonasi suaranya lalu gerak tubuh yang menunjukan bahwa dia percaya diri untuk mengungkapkan argumennya dan juga cara dia menyampaikan suatu pesan dengan jelas sehingga para pendengar pun akan mendengar kan mahasiswa tersebut dengan fokus.
Penilaian pada sidang pun harus bersifat transparan dan tidak di tutup-tutupi sehingga akan lebih menghargai para peserta dan akan membangkitkan mahasiswa tersebut agar lebih terpacu lagi untuk berfikir kritis dan termotivasi untuk lebih meningkat lagi keterampilan mahasiswa. Ini jelas akan berdampak pada kelancaran persidangan karena mahasiswa akan dengan aktiv mengikuti rangkaian persidangan dengan semangat dan tahu apa yang harus mereka lakukan.
Lalu teknik lainnya adalah Perguruan Tinggi yang statusnya sebagai pendidik mengarahkan dan juga memfasilitasi para mahasiswa untuk belajar mengenai persidangan secara langsung dengan para dosen karena tidak sedikit dari beberapa mahasiswa pun masih belum memahami bagaimana cara untuk melakukan persidangan dan apa saja yang harus dilakukan agar persidangan berjalan dengan baik tanpa menyalahi aturan karena tidak banyak mahasiswa tersebut belum memiliki pengalaman nyata untuk persidangan. Baik itu dosen yang sebagai pendidik maupun anggota tim lainnya dapat berkolaborasi dan menyediakan atau memfasilitasi tempat pembelajaran persidangan bagi mahasiswa yang masih belum memahami persidangan.
Dengan adanya pembelajaran ini, mahasiswa pun akan mampu dengan percaya diri untuk lebih mengembangkan keterampilan dan kemampuan diskusinya juga bagaimana cara dia berkomunikasi juga apa yang harus mahasiswa lakukan pada saat persidangan sedang berlangsung. Mahasiswa pun berani untuk berintrupsi jika ada yang tidak sesuai dengan argumen yang mereka pikirkan dan dapat menyampaikan nya secara tertata dan juga mampu utuk menganalisis apa yang menjadi poin utama pada permasalahan tersebut berdasarkan data yang terbukti kebenarannya dengan jelas. Dengan begitu, mahasiswa pun akan berperan secara aktiv pada saat persidangan dan juga mengungkapkan ide-ide kreatif dan berfikir kritis untuk masa depan.
Mahasiswa pun akan lebih rileks dalam mengungkapkan pendapatnya dengan menyampaikan pesan yang jelas juga dapat mengatur gerak tubuh serta nada bicaranya yang disesuaikan dengan para pendengar yang berada dalam persidangan. Mahasiswa pun akan menyesuaikan bagaimana cara dia berbicara di depan umum agar tidak terkesan membosankan dengan memancing para pendengar untuk mengungkapkan argumennya dan menumbuhkan rasa penasaran juga berfikir kritis para pendengar.
Dan yang terakhir adalah fasilitas yang nyaman pada saat persidangan. Jika tempat persidangan nyaman maka akan membuat para mahasiswa yang mengikuti sidang pun akan menjadi lebih rileks dan nyaman sehingga mereka dapat lebih fokus untuk melakukan persidangan. Dikarenakan sidang berlangsung cukup lama, para mahasiswa pun harus tetap fokus sehingga dibutuhkan koordinator pada saat persidangan dengan mempersiapkan tim seperti moderator ataupun tim acara agar tidak terkesan membosankan. Dengan adanya moderator yang memberikan arahan juga dengan fasilitas yang nyaman serta persidangan yang tertata membuat sidang tersebut dapat berjalan dengan lancar juga efektif.
Kesimpulan yang saya tarik yakni sidang merupakan acara resmi ataupun formal yang dilakukan oleh suatu organisasi agar mencapai suatu kesepakatan untuk permasalahan yang dibahas dan juga ketetapan yang bersifat mutlak atau tetap. Teknik yang dapat dipakai untuk melakukan sidang terdiri dari proses penilaian yang bersifat transparan dan tidak ditutup-tutupi untuk memberikan keadilan bagi para peserta sidang dengan begitu dapat mengevaluasi tingkat kemampuan para mahasiswa untuk melakukan persidangan tersebut.
Lalu selanjutnya Perguruan Tinggi sebagai pendidik memberikan fasilitas kepada mahasiswa untuk mengembangkan kemampuannya untuk sidang dengan melakukan pelatihan bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan sebagainya karena itu merupakan hal yang penting bagi mahasiswa pada saat persidangan berlangsung.
Dan yang terakhir adalah memberikan fasilitas berupa tempat sidang yang nyaman agar mahasiswa dapat lebih fokus pada saat sidang berlangsung dan rileks sehingga diharapkan dapat membantu untuk menjalankan persidangan dengan lancar tanpa hambatan tertentu.