Pesatnya sebuah perkembangan dan peradaban sekelompok masyarakat ternyata berpengaruh pada tingkat kebutuhannya terhadap interaksinya pada teknologi. Saat ini perkembangan teknologi yang paling mencolok sampai ketingkat kebutuhannya tinggi yakni perkembangan teknologi komunikasi. Pola perkembangan ditampakkan dari sisi mengandalkan komunikasi langsung maupun komunikasi menggunakan media. Sehingga kebutuhan akan komunikasi dan informasi merupakan hal yang tidak akan kalah penting dari kebutuhan pangan dan sandang ataupun primer dan sekunder(Astuti and Nurmalita 2014; Gushevinalti, Suminar, and Sunaryanto 2020).
Revolusi komunikasi merupakan serangkaian perubahan berskala besar dan tranformasi yang terjadi pada cara manusia berkomunikasi yang disebabkan oleh perkembangan teknologi. Menurut Toffler (1970) dalam buku "Future Shock" yang menekankan bahwa pentingnya untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat, dalam arti lain yakni pentingnya kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan terhadap teknologi yang baru serta meninggalkan cara yang tidak releban. Selain itu menurut sherry Turkle (2011) manusia sering terisolasi dalam kehidupan nyata sehingga revolusi saat ini menciptakan paradoks konektivitas yang dapat mengurangi kualitas interaksi tatap muka.
Kemajuan akan teknologi komunikasi merupakan salah satu bagian revolusi yang paling mencolok sehingga penting sejalan dengan pendapat dissayanake yang dikutip dalam Putra (2020) dan Gazali and Pransisca (2020) bahwa revolusi komunikasi sebagai perubahan meluas terhadap bidang komunikasi, seperti terlihat melalui pendayagunaan satelit, pikro-prosesir, komputer.Â
