Program nuklir Korea Utara bermula sejak 1980-an, dengan bantuan dari Uni Soviet dan China dalam membangun infrastruktur teknologi nuklir untuk kepentingan energi. Namun, pada akhir 1990-an, ambisi nuklir Korea Utara berkembang menjadi program pengembangan senjata nuklir. Pada tahun 2003, Korea Utara secara resmi menarik diri dari Non-Proliferation Treaty (NPT), perjanjian internasional yang dirancang untuk membatasi penyebaran senjata nuklir. Sejak saat itu, negara ini telah melakukan serangkaian uji coba nuklir yang mengkhawatirkan, termasuk ledakan termonuklir pada tahun 2017.
KEMBALI KE ARTIKEL