Ketetapan kehidupan manusia di dunia ini adalah dengan komunikasi. Kehidupan manusia akan terlihat hampa jika tidak ada komunikasi. Interaksi antar manusia baik secara individual, kelompok ataupun organisasi tidak dapat terjalin tanpa adanya komunikasi. Komunikasi secara sederhana diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari sumber ke penerima. Menurut Wahlstrom dalam Teddy (2021) komunikasi adalah proses dimana terjadi pemberian dan penerimaan informasi, gagasan dan perasaan yang tidak hanya dilakukan secara lisan dan tertulis melainkan dapat dilakukan melalui bahasa tubuh, atau hal lain di sekelilingnya yang dapat memperjelas sebuah makna. Sementara pengertian dari organisasi yaitu frame work dari bentuk kerjasama manusia untuk mencapai tujuan bersama (Supardi et.al, 2004:1). Organisasi dapat dipandang sebagai suatu wadah, suatu proses, dan suatu system sebagai alat untuk mencapai tujuan. Para ahli mengemukakan bahwa organisasi memiliki beberapa unsur seperti unsur kerja sama, unsur orang yang bekerjasama serta unsur tujuan bersama yang hendak dicapai. Dalam suatu organisasi, komunikasi adalah elemen terpenting yang harus berjalan dengan efektif. Efektivitas organisasi tergantung pada kualitas komunikasi yang dijalankan oleh pimpinan maupun anggota organisasi (Athik, 2021). Komunikasi memberikan eksistensi pada struktur organisasi untuk dapat menjalankan peran dan fungsinya secara optimal. Organisasi harus melakukan komunikasi baik di lingkup internal maupun eksternal untuk keberlangsungan dan perkembangan organisasi. Seiring dengan pertumbuhan organisasi, komunikasi akan menjadi lebih kritis dan kompleks.
Dalam berkomunikasi terutama di era digital, tentu saja terdapat berbagai tantangan yang akan menghambat efektivitas dan kelancaran komunikasi. Teknologi membuat turunnya interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat. Sebagian besar masyarakat lebih memilih untuk bermain gadget dan internet daripada berbincang-bincang dan berdiskusi dengan orang lain.Â