Globalisasi membuka pintu untuk bertukar informasi dan budaya, tetapi juga membawa tantangan berupa lunturnya sikap positif salah satunya toleransi. Anak-anak sering kali terpapar konten negatif, seperti konflik antarbudaya yang ada di media sosial. Sikap intoleran dapat muncul akibat kurangnya pemahaman terhadap perbedaan. Dalam situasi ini, peran pendidikan menjadi penting, terutama untuk menanamkan nilai-nilai toleransi sejak dini. Salah satu pendekatan yang relevan adalah melalui sastra anak. Karya sastra yang menghibur sekaligus mendidik dapat menjadi jembatan untuk memperkenalkan nilai-nilai keberagaman dan penghormatan.
KEMBALI KE ARTIKEL