Pendidikan karakter telah menjadi topik penting dalam diskursus pendidikan di eraÂ
digital. Perkembangan teknologi yang pesat telah membawa dampak signifikan terhadap cara manusia berinteraksi, belajar, dan mengelola kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini,pendidikan karakter menjadi semakin relevan karena tantangan globalisasi dan era informasi menuntut individu yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bermoral dan berakhlak mulia. Di Indonesia, pendidikan karakter telah menjadi bagian integral dari sistem pendidikan nasional, sebagaimana tercermin dalam kurikulum yang menekankan pengembangan nilai-nilai luhur seperti integritas, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap sesama.Namun realitas menunjukkan bahwa era digital membawa berbagai tantangan baru yang berpotensi menggerus nilai-nilai moral dan karakter bangsa. Media sosial, misalnya,yang awalnya dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi, sering kali disalahgunakan untuk menyebarkan hoaks, ujaran kebencian, dan perilaku konsumtif.Fenomena ini menimbulkan keprihatinan bahwa generasi muda, yang merupakan pengguna utama teknologi digital, semakin rentan terhadap pengaruh negatif yang dapat merusak karakter dan moral mereka.Oleh karena itu, diperlukan upaya strategis untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam pendidikan karakter agar generasi muda dapat menghadapi tantangan era digital dengan landasan moral yang kuat.Salah satu fenomena yang mencerminkan degradasi moral di era digital adalah meningkatnya kasus cyberbullying, penyebaran konten pornografi, dan perilaku adiktif terhadap media sosial. Berdasarkan data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), hingga tahun 2024 tercatat lebih dari 70% remaja di Indonesia terpapar konten negatif di internet.Kondisi ini diperparah dengan kurangnya pengawasan dari orang tua dan lemahnya literasi digital di kalangan masyarakat. Fenomena tersebut menunjukkan adanya celah dalam sistem pendidikan karakter yang perlu segera diatasi untuk melindungi generasi muda dari dampak buruk era digital.Survei yang dilakukan oleh UNICEF pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 58% anak muda di Indonesia mengalami tekanan psikologis akibat pengguna media sosial yang tidak sehat. Data ini mempertegas urgensi penguatan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam,yang tidak hanya berfokus pada pembentukan akhlak, tetapi juga memberikan panduan praktis dalam menghadapi tantangan digital. Islam sebagai agama rahmatan lil 'alamin memiliki nilai-nilai universal seperti kejujuran, amanah, dan ihsan yang relevan untuk diaplikasikan dalam konteks pendidikan modern (Wiranata, 2024).Islam mengajarkan pentingnya pendidikan akhlak yang dimulai sejak dini,sebagaimana termaktub dalam Al-Qur'an dan Hadis.Dalam sejarah peradaban Islam,pendidikan karakter menjadi fondasi utama dalam membangun generasi yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan tetapi juga memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat.Konsep ini sejalan dengan visi generasi madani yang diharapkan mampu menjadi pelopor dalam membawa perubahan positif, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, maupun bangsa. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam dapat menjadi solusi yang efektif untuk membentuk generasi madani yang tangguh di era digital.Banyak negara maju telah berhasil mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam sistem pendidikan formal mereka, meskipun dengan pendekatan yang berbeda. Di Finlandia,misalnya, pendidikan karakter difokuskan pada pengembangan soft skills dan etika kerja,sedangkan di Jepang, nilai-nilai seperti disiplin dan kerja sama diutamakan. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan karakter merupakan kebutuhan universal yang harus disesuaikan dengan konteks lokal, termasuk di Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Nilai-nilai Islam seperti shiddiq (jujur), amanah (dapat dipercaya), dan fathanah (cerdas) dapat dijadikan sebagai pilar utama dalam membentuk generasi madani.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengoptimalkan pendidikan karakter berbasis nilai-nilai Islam dalam membentuk generasi madani di era digital. Penelitian ini akan mengeksplorasi bagaimana integrasi nilai-nilai Islam dalam pendidikan formal dan informal dapat memberikan dampak positif terhadap pembentukan karakter generasi muda. Dengan memadukan pendekatan teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi yang aplikatif bagi pemerintah, pendidik, dan orang tua dalam menghadapi tantangan era digital sekaligus mencetak generasi yang unggul secara intelektual, moral, dan spiritual.
KEMBALI KE ARTIKEL