Mengingat tantangan pendidikan di Indonesia yang semakin kompleks. Sistem pendidikan yang terlalu menekankan hafalan sering kali melupakan pentingnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila bukan sekadar sebuah rangkaian kalimat yang harus dihafalkan, tetapi lebih dari itu, sebuah panduan moral dan etika yang harus diinternalisasi dan diterapkan dalam tindakan nyata.
Praktik nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari memang menjadi tantangan besar, terutama dalam menghadapi dinamika sosial, ekonomi, dan politik yang terus berkembang. Misalnya, sila pertama yang berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa" mengajak masyarakat untuk menghormati perbedaan agama dan kepercayaan. Sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", mendorong penghargaan terhadap martabat manusia dan penegakan hak asasi manusia. Begitu pula dengan sila-sila lainnya yang masing-masing memiliki makna yang sangat dalam tentang keadilan sosial, demokrasi, dan persatuan.