Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Aku, Dia dan Secangkir Kecemburuan

10 Juli 2019   09:35 Diperbarui: 10 Juli 2019   13:29 151 0
Hari ini merupakan hari yang sangat spesial bagi dia, pemuda Minang yang tampan. Ia juga menjadi sahabatku, namanya Arief. Kami telah mengenal satu sama lain sejak ayahnya dipindahtugaskan dari Agam ke Semarang lima belas tahun yang  lalu atau bertepatan dengan tahun ajaran baru tingkat Sekolah Dasar.  Awalnya kami tidak terlalu dekat, apalagi dia bukan orang kampungku. Akan tetapi semenjak ibunya telah tiada, dia sering bermain denganku bahkan tinggal di rumahku karena dia juga merupakan anak tunggal. Ayahnya sibuk katanya. Dia bahkan hanya sekali dua kali dalam sebulan melihat ayahnya, karena keluarga kami merasa iba, hmm bukan iba sih sebenernya, lebih mengarah kepada hutang budi, Arief sudah seperti saudara kandungku selain adik kecilku, Rahmi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun