Konflik terjadi karena adanya perbedaan ciri-ciri individu atau komunitas dalam interaksi sosial. Perbedaan ini dapat berupa agama, nilai, norma, ciri fisik, kepandaian, adat istiadat, dan lain sebagainya. Ketika ciri-ciri ini hadir dalam interaksi, konflik menjadi hal yang lumrah, karena tidak ada satu pun masyarakat di dunia ini yang tidak pernah mengalami konflik, baik di antara anggotanya sendiri maupun dengan komunitas lain. Oleh karena itu, konflik hanya akan berakhir jika masyarakat itu sendiri menghilang. Konflik keagamaan merupakan fenomena yang kompleks dan sering kali menimbulkan ketegangan dan kekerasan di dalam masyarakat.
KEMBALI KE ARTIKEL