Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Refleksi Gempa Bumi Bantul 2006 Jadi Materi Pembelajaran IPS di MTsN 6 Bantul

9 Desember 2024   09:35 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:43 70 0
Bantul (MTsN 6 Bantul) -- MTsN 6 Bantul memperingati gempa bumi Bantul tahun 2006 dengan cara yang edukatif. Melalui pembelajaran IPS bertema "Perubahan Sosial Akibat Bencana Alam," siswa kelas IX diajak merefleksikan dampak gempa yang mengguncang Bantul dan sekitarnya. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam tentang bagaimana bencana alam dapat mengubah kehidupan masyarakat sekaligus menanamkan pentingnya kesiapsiagaan bencana.  

Sebagai pembuka, guru IPS, Ibu Anni Mutmainah, menayangkan video dokumentasi peristiwa gempa bumi 2006, khususnya di daerah Wonokromo dan sekitar Pleret, yang memperlihatkan kerusakan parah dan dampak sosial yang terjadi. Video tersebut memicu diskusi interaktif di kelas, di mana siswa menganalisis perubahan sosial pasca-bencana, mulai dari struktur sosial, pola ekonomi, hingga solidaritas masyarakat.  

"Kami ingin siswa memahami bahwa bencana alam, meskipun membawa dampak yang sangat berat, juga dapat menjadi momen untuk membangun kembali kehidupan yang lebih baik. Pembelajaran ini mengajarkan mereka tentang ketangguhan dan solidaritas," jelas Ibu Anni.  

Diskusi berlangsung hangat dengan antusiasme siswa. Banyak dari mereka berbagi cerita yang mereka dengar dari keluarga. Aulia, salah seorang siswa kelas 9, mengaku mendapat cerita dari orang tuanya tentang besarnya dampak gempa. "Saya belum lahir saat itu, tetapi orang tua saya mengatakan bahwa gempa tersebut merusak banyak rumah, termasuk rumah kami. Kami belajar banyak tentang pentingnya saling membantu di tengah bencana," ungkapnya dengan haru.  

Selain menganalisis dampak sosial, siswa juga diajak untuk menggali pelajaran berharga dari peristiwa tersebut. Para siswa belajar tentang pentingnya solidaritas masyarakat dalam membantu korban bencana, pentingnya membangun rumah yang tahan gempa, serta kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat.  

Kepala MTsN 6 Bantul, Mafrudah menilai bahwa pembelajaran berbasis pengalaman lokal seperti ini sangat relevan. "Melalui refleksi atas peristiwa gempa bumi, siswa tidak hanya belajar IPS secara teori, tetapi juga memahami nilai-nilai kemanusiaan, gotong royong, dan pentingnya kesiapsiagaan. Ini menjadikan pembelajaran lebih bermakna dan kontekstual," tutur Mafrudah.  

Kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan baru bagi siswa, tetapi juga menjadi momentum untuk mengenang perjuangan masyarakat Bantul dalam bangkit dari bencana. Dengan menjadikan pengalaman lokal sebagai bagian dari pembelajaran, MTsN 6 Bantul berhasil membawa pelajaran IPS lebih dekat dengan kehidupan nyata siswa.   (ani/bel)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun