Anak muda saat ini terlalu “cengeng” membicarakan tentang partai, baginya partai sudah “ternodai” yang tak mungkin dibersihkan
lagi. Kalau
pun tidak
, mereka terlalu
dini berbicara partai
karena tidak mempunyai bekal diri
berupa pengetahuan politik. Entah siapa yang harus
dipersalahkanatas gagalnya kaderisasi anak muda Indonesia. Sudah sepatutnya sebagai generasi penerus
bangsamerekadibimbing terutama oleh generasi tua.
Terle
bih lagi,
generasi muda perkotaan yang byang harus diutamakan melek politik. Menurut data
KPU jumlah pemilih muda usia
17-30 sebanyak
59.6 juta, angka yang cukup besar untuk menentukan masa depan.
Dalam konteks generasi muda masyarakat Indonesia, bila membicarakan ideologi partai rasanya semakin “kabur” tidak jelas. Hal ini terlihat seperti loncatnya tokoh partai dari satu partai ke partai yang lain hingga kinimasih terjadi. Masyarakat Indonesia sangatlah beragam dan unik sehingga berimbas pada ideologi partai.
KEMBALI KE ARTIKEL