Penulis --sejati-- kerapkali diuji dua hal: kemiskinan dan pengkhianatan. Soal kemiskinan, aku akan bercerita di hari yang lain. Sebab, cerita itu bisa panjang --berseri, mirip cerita bersambung (cerbung) atau bahkan bisa jadi buku cerita yang berjilid-jilid. Tapi, karena panjang aku yakin kayaknya tidak ada yang sanggup membaca tuntas. Masih untung jika ada yang mau baca, walau sedikit, bagaimana jika tidak? Wah, aku bisa rugi dua kali. Sudah capek menulis, tak dapat uang lagi. Jadi, siang ini aku memutuskan untuk menulis cerita "penulis yang diuji pengkhianatan".
KEMBALI KE ARTIKEL