Senin (29/8) sore kami sekeluarga sampai di Pekalongan, kampung halaman dan tempat bermain semasa kecil. Hari itu merupakan hari indah bagi keluarga meskipun sebenarnya kami melewati perjalanan mudik yang sungguh luar biasa beratnya. Sewaktu buka puasa ibu menyiapkan lontong opor dan di atas lemari telah bertumpuk ratusan lontong dan ketupat. Kutanya pada ibu, "kok lontongnya banyak sekali, kalau lebaranya rabu gimana?". Spontan ibu menjawab dengan ketus "nggak mau. lebaran harus besok!". Pukul 20.00 wib kami menyaksikan di TV, Menteri Agama memimpin sidang itsbat dan memutuskan lebaran jatuh pada hari rabu. Kulirik ibu sambil tersenyum, sayang ibu justru membalas senyum dengan wajah amat masam tanda kekecewaan yang mendalam. Cerita belum berhenti, karena pagi harinya kami sekeluarga harus menelpon mertua di Jogja yang telah melaksanakan sholat ied di alun-alun kidul.