Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Resep Buhun Resto Ayam Bakar Riung Gunung Tasik

6 Mei 2010   18:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:22 1112 0
Memenuhi permintaan Bapak Koswara, (http://www.kompasiana.com/koswara), saya tulis ulasan tentang Resto Riung Gunung Tasikmalaya, salah satu rumah makan yang telah hadir cukup lama dalam khazanah kuliner kota Tasikmalaya. Artikel ini juga dapat dibaca dalam Buku "Tasik Funtastic Kuliner" halaman 67. Semoga bermanfaat. ----------------------- [caption id="attachment_135101" align="alignleft" width="196" caption="Ayam bakar Riung Gunung/Doc. Resto Riung Gunung"][/caption] Restoran Riung Gunung di kota Tasikmalaya sudah ada sejak tahun 1979. Didirikan oleh H.O. Kusen Hoedori, seorang pengrajin batik tulis Tasik. Kondisi perekonomian di Tasik th. 70-an yang agak sulit memaksa Kusen untuk berfikir kreatif. Ia sadar tak bisa mengandalkan usaha batik yang telah sejak lama digeluti untuk menopang perekonomian keluarganya. Ia pun banting setir membangun usaha restoran dengan mendirikan restoran Riung Gunung. Sejak berdiri, kekhasan restoran ini adalah ayam bakar kampung, yang bahannya didatangkan langsung dari Ciamis, kota tetangga yang berjarak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Bumbu ayam bakar Riung Gunung meresap ke dalam dagingnya yang empuk sehingga sering dijadikan oleh-oleh bagi warga Tasik yang mengunjungi saudaranya di luar kota. Bahkan para pelancong dari luar kota pun sengaja datang ke sini untuk mencicipi. Selain ayam bakar ada pepes ikan duri lunak, yang dibuat secara tradisional dengan bumbunya yang khas. Riung Gunung juga terkenal dengan tumpengnya. Tumpeng ala sunda Riung Gunung dibuat berdasarkan resep pendirinya, dan tidak berubah sampai sekarang. Wajar jika rasanya pun masih mengandung cita rasa sunda asli. Boleh disebut juga sebagai tumpeng buhun. Riung Gunung juga menyediakan beragam oleh-oleh khas Tasik seperti Kembang saroja, ranginang, opak, kue aci, dan oleh-oleh lainnya. Saat ini, Riung Gunung dikelola Lien Suharlina, anak bungsu Kusen Hoedori. Lien bersikeras untuk tidak mengubah suasana restoran seperti ketika restoran ini didirikan. Maka tidak heran jika selalu ada pelanggan yang heran, karena meski telah berdiri selama hampir tiga dekade, namun tidak ada yang berubah dari resto ini. Tentu, tak hanya suasana resto yang tidak berubah. Kualitas dan rasa ayam bakar Riung Gunung pun tetap sama dari dulu hingga sekarang, karena komitmen generasi penerus sang pendiri resto dalam menjaga resep buhun warisan leluhur. Silakan datang ke Jl. Dr. Moh. Hatta 18 (kawasan simpang lima) Tasikmalaya untuk menikmati sajian ayam bakar Riung Gunung yang legit dan funtastik. (Terimakasih untuk Rina Amalia Budiati, cucu pendiri Resto Riung Gunung yang telah menyumbang foto dan bahan untuk artikel ini)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun