"Kita harus sadari, bahwa negara ini seluruh kebijakan ditentukan oleh politik, baik partai, wakil dan pemimpin rakyat. Jika kita abai, maka masa depan kita akan diatur oleh orang yang tidak mewakili rakyat," papar Musa Bangun di tengah Forum Silaturahmi Masyayikh Pondok Pesantren dan Ulama ASWAJA se-kabupaten dan kota Bekasi.
Musa juga menjelaskan, jauh sebelum kemerdekaan Indonesia, Nahdlatul Ulama dan organisasi Islam lainnya bahkan ulama secara personal berjuang untuk membebaskan rakyat dari jajahan.
Bahkan, menurutnya pemikir dan perumus dasar negara saat sebelum kemerdekaan dideklarasikan sebagian besar datang dari tokoh Islam, Pemimpin hingga ulama.
"Jangan sampai kita justru terbuai dengan orang yang baru datang ke organisasi Islam, pesantren dan bahkan lembaga Islam lainnya ketika menjelang pemuli dengan harapan suara," terang Musa.
Sebagai pengabdi dengan latar belakang militer, Musa Bangun menjelaskan begitu hebat prajurit dididik dan bersumpah dalam mengabdi untuk negara dan bangsa.
"Untuk itulah kita butuh sosok pemimpin yang terbukti mengabdi kepada rakyat dan negara. Seorang prajurit yang mengerti pokok permasalahan bangsa, itu ada di Prabowo Subianto," kata Musa.
Sebagai prajurit yang berada di garda terdepan menjaga keutuhan negara, Musa Bangun menilai bahwa sosok Prabowo sejak memimpin militer penuh dengan rasa murni dalam perjuangan.
Meski kerap kali dicaci dan dihina, bahkan difinah sebagai pengkhianat, namun Prabowo tetap fokus dalam memperjuangan rakyat.
Ia juga berujar, bahkan saat ini di tengah riuhnya pencalonan, Prabowo tetap fokus dalam amanahnya dalam menjaga keamanan dan pertahanan negara sebagai Menteri Pertahanan.