Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Benarkah Prabowo Keturunan Pangeran Dipenogoro?

9 November 2022   12:08 Diperbarui: 9 November 2022   12:10 1555 0
Nama Prabowo Subianto menjadi salah satu nama yang banyak diperbincangkan oleh publik saat ini.
Pasalnya, Prabowo menjadi salah satu calon presiden 2024 yang memiliki elektabilitas paling tinggi dan potensial dibandingkan calon lainnya.

Elektabilitas Prabowo yang tinggi ini, berdasarkan banyak survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei politik di Indonesia. Setidaknya, nama Prabowo, jika tidak berada di urutan pertama, ia berada di urutan kedua.

Banyak orang yang mengenal sosok Ketua Umum Partai Gerindra itu sebagai anak dari ekonom Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo yang juga Menteri Negara Riset Indonesia ke-3 dan Menteri Keuangan Indonesia ke-8.

Namanya makin melambung ketika dirinya mempersunting salah satu anak Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi.

Namun, tahukah Anda, jika Prabowo Subianto juga memiliki darah dari pejuang sekaligus pahlawan nasional yaitu Pangeran Diponegoro.

Dilansir dari merdeka.com, Prabowo ternyata memiliki darah keturunan Pangeran Diponegoro. Hal ini berdasarkan buku yang pernah ditulis oleh kakek Prabowo, Margono Djojohadikusumo.

Dalam buku kakeknya tersebut, Margono Djojohadikusumo menceritakan asal usul dari keluarganya yang masih keturunan dari Pangeran Diponegoro.

Ia menceritakan saat masih kecil, ayahnya (buyut Prabowo) bahwa kakeknya (leluhur Prabowo) adalah Raden Tumenggung Kartanegara atau dikenal sebagai Banjak Wide.

Banjak Wide ini merupakan salah satu hulubalang Pangeran Diponegoro dan juga salah satu keturunan Keraton Paku Buwono III di Solo.

Usai Pangeran Diponegoro ditawan Belanda dan dibawa ke Makassar, Banjak Wide sempat mempertahankan bentengnya hingga akhirnya harus menghentikan perlawanan dan dibuang Belanda ke Ternate.

Jalur lainnya yang mempertautakan Prabowo sebagai keturunan Pangeran Diponegoro adalah lewat jalur Kakek Margono dari jalur ibu (leluhur Prabowo) yang bernama Raden Mas Adipati Djojodiningrat.

Dia adalah putra dari Pangeran Moerdodiningrat. Saat masih muda, Djojodiningrat ini menggunakan nama Djojoprono dan berpihak pada Diponegoro, sehingga berteman satu perjuangan dengan Banjak Wide.

Setelah perdamaian, Djojodiningrat diangkat oleh Belanda menjadi bupati Karanganyar (Kedu Selatan). Sementara Banjak Wide, menjadi bupati Roma, juga di Kedu Selatan, sekarang masuk wilayah selatan Kebumen.

Banjak Wide dan Djojodiningrat kemudian berbesanan di mana putra Banjak Wide menikah dengan putri Djojodiningrat. Dari pernikahan tersebut lahirlah buyut Margono, Pangeran Murdoningrat (canggah Prabowo).

Seperti diketahui, Margono Djojohadikusumo adalah kakek dari Prabowo Subianto dan pendiri Bank Negara Indonesia.
Ia juga merupakan ayah dari Soemitro Djojohadikusumo (ayah Prabowo Subianto) dan ayah dari dua pemuda yang gugur di "Pertempuran Lengkong" yaitu Kapten Anumerta Soebianto Djojohadikusumo dan Taruna Soejono Djojohadikusumo.

Selain itu, ia juga pernah menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 29 April 1945.

Dan ketua Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS) yang dibentuk sehari setelah penunjukan Soekarno dan Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun