Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

"Agama Sesungguh adalah Agama Kasih"

25 September 2013   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:24 403 1
Agama apalagi ini?, aliran mana ini? Kok saya baru dengar, mungkin dalam benak Anda bertanya-tanya.... Saya Jawab : Bukan, ini bukan aliran atau agama baru, tetapi sejatinya adalah Hati, Iman, Kepercayaan kita sendiri yang kita  terapkan dalam kehidupan sehari-hari, Apa Itu? Mari kita baca dulu penjelasan dibawah ini. Banyak agama di dunia ini mulai dari agama kristen, Islam, Hindu, Buddha, Konghucu,dan banyak aliran agama lainnya. yang menjadi satu pertanyaan, dari mana asalnya agama?? apakah Tuhan yang menciptakan?? jawabannya, Tidak!!! Agama timbul dari satu bentuk komunitas satu kelompok yang mempercayai akan sesuatu benda, makluk, roh yang dipercaya mampu membawa kebaikan bagi kelompok mereka, dan sebagai satu penanda untuk membedakan kelompok mereka dengan kelompok lain. Pada jaman dahulu tidak dikenal suatu istilah "Agama", namun "Kepercayaan", sebagai contoh: Mari kita baca Jaman penciptaan manusia pertama sekali, Adam dan Hawa beserta keturunannya, pada jaman itu tidak ada nama Agama Islam, Kristen, atau Agama lainnya, namun mereka percaya dan menyembah Allah, dikarenakan apa yang mereka lihat dan rasakan bahwa Allah itu lebih berkuasa, Ajaib dan mampu menolong mereka. Manusia semakin banyak dan berkembang, dimana dalam masa perkembangan manusia hidup berkelompok-kelompok berdasarkan bentuk-bentuk kekuasaan. Banyaknya peristiwa dan pemikiran yang terjadi di dalam masing-masing kelompok telah membentuk suatu ikatan emosional masing-masing antar kelompok yang dimana dibedakan dalam satum kepercayaan,Politik,Simbol, Warna, Pakaian, Bahasa dan Adat istiadat, dikarenakan untuk membedakan kelompok mereka dengan kelompok lainnya, lahir lah yang dinamakan " Agama" tujuannya adalah agar suatu kelompok tersebut dapat menunjukkan keeksistensiannya terhadap kelompok lainnya. seperti halnya Kristen dan Islam dan Agama lainnya Keegoan Penguasa atau pemimpin dalam kelompoklah yang sangat berperan dalam hal timbulnya suatu Agama, dengan mengeluarkan suatu perintah atau doktrin terhadap komunitasnya  bahwa Kelompok yang berbeda atau tidak sepaham dengan kelompoknya adalah musuh. doktrin-doktrin ini di tanamkan sampai turun-temurun ke anak cucu. Bagaimana dengan jaman sekarang? Tentu doktrin-doktrin ini masih menjadi paradoks atau dogma-dogma yang yang selalu di tanamkan ke hati kita, sejak kita kecil dan mengenal ibadah, kita sudah ditanamkan atau di cuci otak kita, bahwa agama kita lah agama yang benar dan agama orang lain adalah SESAT. Tanpa kita sadari semakin lama ajaran-ajaran kita membawa kita kedalam kesesatan, anti agama orang lain, rasa iri, dengki dan perasaan tidak nyaman apabila adalah orang yang hidup berdampingan dengan kita namun tidak seagama dengan kita. Saya sangat setuju akan pendapat salah satu agamawan, Master Cheng Yen "Saya sering mengatakan bahwa agama tidak boleh tidak ada dalam diri setiap orang" Menurut Beliau Makna Agama Sesungguhnya "Berpegang pada tujuan hidup yang benar Tak berhenti belajar seumur hidup. Mengembangkan cinta kasih dan perhatian tanpa membeda-bedakan. Mewujudkan harapan anak-anak untuk memiliki tempat ibadah" "Untuk memiliki cinta kasih yang murni, setiap orang harus senantiasa berintrospeksi dan bertobat secara mendalam. Dengan demikian, barulah kita dapat membersihkan noda batin dan mengubah tabiat buruk. Jika kita dapat menyucikan hati manusia dengan semangat ini, saya percaya dunia ini akan semakin damai dan empat unsur akan berjalan selaras" Mengutip dari http://psychologyspiritual.wordpress.com/2012/09/27/spiritualitas-yang-sesungguhnya "Di planet ini, berapa banyak orang yang beragama? Berapa banyak tempat ibadah? Berapa banyak orang yang taat menjalankan ritual agamanya? Kita tahu jumlahnya luar biasa banyak. Tapi mengapa kemiskinan, kelaparan, penganiayaan, pemerkosaan, pembunuhan, peperangan dan bencana alam terus merajalela? Sudah berapa banyak dari kita memohon, berdoa pada Tuhan untuk mengakhiri semua itu? Tapi kegelapan tak kunjung sirna, bahkan manusia semakin individualis, bringas, bencana alam kian mengganas. Lalu apakah yang keliru? Ini karena mayoritas manusia Bumi terfokus untuk menjadi relijius bukan spiritual. Spiritual berbeda dengan relijius. Spiritual tak ada hubungannya dengan agama. Tuhan menghendaki kita untuk menjadi manusia spiritual bukan Religius. Tiap agama mengklaim bahwa ajaran mereka yang paling benar dan lainnya salah. Apakah sesungguhnya Tuhan lebih menyukai agama tertentu? Jika iya, mengapa setiap terjadi bencana Tuhan tak hanya menyelamatkan umat agama tertentu? Spiritualitas yang sesungguhnya adalah kemampuan setiap jiwa untuk hidup selaras dengan Sang Pencipta, hidup sesuai kehendakNya. Lalu bagaimanakah hidup yang selaras dengan Sang Sumber itu? Ingatlah, Tuhan kita, Sang Sumber, ada dalam setiap ciptaanNya. Oleh karena itu hidup selaras dengan Sang Pencipta, adalah dengan hidup harmonis dengan seluruh mahlukNya. Ini menyangkut KASIH & KESADARAN. Sekali lagi, KASIH & KESADARAN adalah inti dari spiritualitas. KASIH & KESADARANlah yang menentukan kualitas jiwa seseorang. Baiklah, pertama-tama kita akan membahas soal KASIH atau CINTA. Semua orang tentu sudah tak asing lagi dengan istilah ini. Tapi apakah kita mengerti apa itu KASIH atau CINTA? CINTA = KASIH, CINTA adalah mengasihi, memberi tanpa mengharapkan imbalan. Tidakah itu sederhana?  Ya, tetapi pelaksanaannya yang sulit. Pemahaman CINTA dari kebanyakan manusia Bumi sungguh sempit. Hanya sebatas CINTA kepada lawan jenis. Hubungan percintaan antar lawan jenis seperti yang kita tahu. Apakah ini sungguh-sungguh CINTA? Berapa banyak orang yang mengaku mencintai lawan jenisnya, lalu berkata “Aku mencintaimu, untuk itu jadilah pasanganku”. Kembali ke konsep awal bahwa CINTA memberi tanpa mengharapkan imbalan. Tentu ini bukanlah CINTA. Karena CINTA MEMBERI bukan MEMINTA. Konsep CINTA mayoritas manusia Bumi yang amat sempit, membuat dirinya hanya memikirkan pasangan dan keluarganya. Padahal CINTA yang sesungguhnya adalah kepada semua manusia, hewan, tumbuhan, Bumi, semua mahluk. KASIH yang lebih dalam dapat dilihat dari kualitas-kualitas berikut:

  • KASIH itu tak ada benci.
  • KASIH tak ada keserakahan.
  • KASIH tak ada kecemburuan
  • KASIH tak ada iri-dengki.
  • KASIH tak ada kesombongan.
  • KASIH itu tidak agresif
  • KASIH tak ada kebohongan.
  • KASIH tak ada kompetisi.
  • KASIH tak menyakiti
  • KASIH selalu melindungi.
  • KASIH itu sabar menanggung segala sesuatu.
  • KASIH tak melakukan hal yang tidak sopan.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun