Kejadian itu, sekitar tahun 2002 - 2003, sudah lupa tepatnya kapan. Tapi waktu itu saya masih kuliah dan hidup jauh dari orangtua. Tiba-tiba leher terasa sakit, bengkak dan suhu badan langsung naik. Akhirnya hanya bisa terkapar di kamar kost. Untung ada teman satu kost (thank Tati Bahar atas perhatiannya kalo saya sakit dulu:P) dan ibu kost yang baik (terima kasih buat Ibu yang sudah mau merawat saya). Tidak bisa makan dan minum, karena leher sangat sakit ketika dilewati makanan atau minuman, seperti menelan batu. Telan air liur pun rasanya sakit sekali. Ibu kost, membuatkan saya bubur saring dan telur rebus untuk menambah tenaga. Yaa Allah, jangan sampai terulang lagi. Alhamdulillahi, sekitar 3 hari istirahat di kamar dan minum obat penurun demam, demam pun turun dan sudah agak baikan. Leher masih sakit dan bengkak, tapi tidak separah hari-hari sebelumnya. Saya memutuskan untuk memeriksakan diri ke dokter THT. Dan hasil pemeriksaannya : peradangan amandel. Dokter menyarankan operasi, karena dikhawatirkan nanti akan berakibat lebih buruk jika meradang lagi. Yaa Allah, operasi?!!! Takuuuuuut!!!! Berita yang sangat buruk, disaat jauh dari orang tua. Akhirnya memutuskan silaturahim ke rumah tante yang baru kena musibah (suaminya meninggal). Sesampai disana, tante-tante yang lain bertanya, " kenapa baru datang? ", saya akhirnya menceritakan bahwa saya sakit selama 3 hari dan sekarang disuruh operasi amandel sama dokter. Salah seorang tanteku melarang operasi. Beliau menawarkan untuk mencoba resep obat tradisional yang pernah beliau coba sendiri.
Resepnya : segenggam cengkeh direndam dalam 1 gelas air panas (ukuran gelas kira-kira 250 ml) selama kurang lebih 20 - 30 menit. Saat direndam, gelas dalam keadaan tertutup. Setelah itu, airnya diminum. Air rendaman cengkeh ini dijadikan pengganti air putih selama 3 hari berturut-turut. Segenggam cengkeh bisa diseduh sebanyak 2 kali. Cengkeh yang sudah direndam harus diganti dengan yang baru keesokan harinya, karena kemungkinan sudah basi. Saya pun mencobanya, karena dijadikan pengganti air putih saya merendam 2 genggam dalam sebuah gelas ukuran 500 ml. Itu saya lakukan selama 3 hari berturut-turut. Alhamdulillahi, bengkaknya mengecil dan sakitnya berkurang, sampai hari ke 3, leher sudah tidak sakit sama sekali. Hikmah silaturahim memang Subhanallaah!!! Sampai saat ini, saya masih menggunakan resep itu jika leher saya sakit, suami kena flu (kadang-kadang lehernya juga sakit). Ternyata, saya membaca disebuah artikel, cengkeh mengandung antibiotik. Jadi ingat, cengkeh juga bisa buat obat batuk. NB : Ini pengalaman pribadi saya. Buat saya hikmah bersilaturahim dengan keluarga. Jadi bagi yang sedang kalut atau punya masalah, bersilaturahimlah. InsyaAllah, ada jalan keluar yang disiapkan Allah buat kita. Bagi yang mau mencoba silahkan. Semoga bermanfaat... :)
KEMBALI KE ARTIKEL