Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Ketika Ayah Pergi untuk Selamannya

12 Juni 2012   08:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:04 375 1
Tanggal tiga april 2012 pukul 16.50 sore tepatnya ayah meninggal dunia di ruang UGD di salah satu rumah sakit swasta di daerah jakarta selatan.hari dimana dunia seakan berhenti sejenak saat ditinggal ayah pergi untuk selamannya.Sakit ayah dibilang tidak terlalu lama hanya sekitar sepuluh hari saja,dikarenakan penyakit paru-parunya yang membuat ia sulit bernafas.Diagnosa dokter bahwa dalam tubuh ayah hanya menyimpan oksigen tiga puluh delapan persen saja,itu yang menyebabkan beliau dalam waktu dua puluh empat jam dalam sehari waktunya hanya bisa tidur saja seperti orang yang koma tapi masih ada sedikit kesadaran.dan itu juga yang menyebabkan darah dalam tubuh sudah menyimpan banyak karbon dioksida alias keracunan karena kadar oksigen dalah tubuh menipis. Aku dan kakaku yang saat itu menghadapi dokter didalam ruang UGD sempat shock dengan pernyataan tersebut.Kami hanya bisa pasrah minta yang terbaik untuk ayah.Belum lagi dokter yang meminta persetujuan keluarga untuk memasang selang pernafasan untuk ayah,selang yang hanya bisa dicabut oleh pihak keluarga saja.itu berarti sama saja mencabut nyawa ayah secara tiba-tiba. Alhamdullilah aku dan kakakku cepat membuat keputusan agar ayah kami tidak perlu dipakai selang pernafasan itu.karena itu hanya akan membuat ayah kesakitan.kami ingin segala sesuatu proses pengobatan ayah berjalan secara normal saja.pukul dua pagi ayah masuk UGD dari pagi sampai siang tidak berhenti-hentinnya saudara,sahabat,teman datang melihat kondisi ayah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun