Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

PNS

16 Mei 2011   07:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:36 228 1
saya pernah dikejutkan oleh pernyataan teman saya saat main ke kos-kosannya. dia, teman saya, mengatakan 'apalagi coba tujuan kita kuliah, ujung-ujungnya juga jadi pns kan'. ya, begitulah sekilas pandangan anak muda di indonesia. terutama di kota-kota kecil yang tidak cukup menyediakan fasilitas untuk berkreasi. saya sekarang kuiah di jurusan matematika murni fakultas MIPA. pada saat saya memilih jurusan ini hampir seluruh guru sekolah, guru les dan teman-teman saya menanyakan keputusan saya. 'kenapa gak pilih fkip atau kesehatan kan bisa jadi PNS, kalau mipa memang mau jadi apa coba ?' kalimat ini bahkan masih sering saya dengar bahkan di saat sekarang saya sudah duduk di semester IV. tapi bukan tentang memilah-milih jurusan yang menjadi 'indonesia' banget. karena, jurusan apapun yang dipilih asalkan serius dan ilmunya tercapai sesuai harapan toh kita dapat berperan membangun bangsa ini. tidak ada jurusan yang lebih baik dari jurusan lainnya. karena semuanya berperan dalam lingkup masing-masing. sesuai judul yang saya buat, sesuatu yang 'indonesia' banget itu adalah PNS. saya belum tahu bagaimana mekanisme perekrutan PNS di negara lain. akankah sama dengan indonesia ? saya tidak tahu. yang saya tahu, di kalangan anak muda di indonesia sekarang cenderung memilih PNS sebagai pekerjaan. meskipun tidak semua anak muda indonesia berfikiran seperti itu. di tempat saya dan mungkin di tempat lainnya pada saat 'musim' penerimaan PNS akan selalu ada topik yang selalu hangat di bicarakan dan yang menjadikannya sangat indonesia. topik tersebut selalu mengenai 1.  orang dalam kalau di luar negeri, pemilihan PNS pakai oorang dalam gak ya ?. entahlah, tapi kalau di indonesia orang dalam merupakan salah satu penentu kelulusan seseoarang dalam 'ajang' pemilihan PNS. semakin tinggi pangkatnya maka semakin besar pula peluangnya. dan pada akhirnya negara indonesia ini akan mirip seperti sebuah negara dinasti. bapaknya walikota, anaknya kepala dinas, menantunya kepala polisi, kemenakkannya kepala sekolah. ahai, indonesia. 2. suap kalau rasa-rasanya tidak ada orang dalam maka uang-lah yang berbicara. kapitalisme ternyata bagian dari 'ajang' pemilihan PNS. siapa yang bermodal besar, tak perduli seberapa bodohnya dia, di jamin lulus. namun ada juga orang yang tidak kaya tetap menyuap para petinggi pemerintahan. terus bagaimana menyuap ? ya,mereka menjual kebun kopi, menjual motor, menggadaikan tanah,patungan antar saudara pokoknya semua di usahakan yang penting lulus. meskipun tidak semua CPNS melakukan ini tapi dua hal ini benar-benar mewarnai 'ajang' pemilihan PNS. dan ini indonesia sekali.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun