terkatup bibir ... geram
penat pikiranku ... sumpek
terbatasi dinding-dinding batin menghimpit
----
perih mataku ... menangis
pilu hatiku... nelangsa
getir sukmaku... tersakiti
ambisi menyemburkan bisa memabukkan
-----
kepalku ... menyibak kekosongan
teriakku... sayup pada kehampaan
seperti meronta berontak ... tak jua ada yang tau
bukan dipahamkan bagi kasat mata
-----
bukan kepada sesiapapun dipertautkan
bila dunia menjadi elegi bagi insannya...menipu
tapi durjananya serupakan akal bulus dan dengki
mendewakan ambisi dan nafsu sebagai raja...