“Dia, adalah cintaku yang sebenarnya.” Gumam Saniah lirih. Sejenak secuil kenangan bersama mentari yang pernah menemaninya beberapa waktu lalu melintas kembali di balik lamunan kelunya. Tangannya masih asyik memainkan sendok es jeruk di hadapannya.
“Dia, adalah cintaku yang sebenarnya.” Gumam Saniah lirih. Sejenak secuil kenangan bersama mentari yang pernah menemaninya beberapa waktu lalu melintas kembali di balik lamunan kelunya. Tangannya masih asyik memainkan sendok es jeruk di hadapannya.